Jika Liga 2 2020 Dibatalkan, Sriwijaya FC Bisa Alami Kondisi Terparah Sepanjang Sejarah

By Hugo Hardianto Wijaya - Rabu, 22 April 2020 | 16:15 WIB
Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin, mengatakan timnya akan masuk dalam kondisi terparah sejak berdiri jika Liga 2 2020 dibatalkan. (TRIBUN SUMSEL.COM/WENY WAHYUNY)

BOLASPORT.COM - Sriwijaya FC akan memasuki kondisi terparah sejak berdiri pada 2004 jika saja Liga 2 2020 harus dihentikan karena wabah virus corona.

Pandemi virus corona yang meningkat tajam di Indonesia telah memaksa PSSI untuk menangguhkan pelaksanaan Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 2020.

Rencananya, penundaan itu hanya akan berlangsung hingga 29 Mei mendatang dan kompetisi dapat kembali dilanjutkan pada 1 Juli 2020.

Baca Juga: Jenuh, Pemain Asing PSIS Isi Waktu dengan Bermain Game Bersama Anak

Akan tetapi, akhir-akhir ini wacana tentang penghentian kompetisi secara total mulai bergaung.

Bukan tanpa sebab, kasus pasien positif terjangkit COVID-19 di Indonesia terus meningkat setiap harinya.

Di sisi lain, wabah virus corona ini diprediksi baru akan berakhir pada akhir tahun 2020.

Wacana tentang pembatalan liga memberikan ancaman kepada Sriwijaya FC yang berlaga di Liga 2 2020.

Baca Juga: Soal Piala Dunia U-20 2021, Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi Tak Punya Wewenang

Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin, mengatakan bahwa timnya bisa berada dalam kondisi terburuk semenjak berdiri pada 2004 jika Liga 2 2020 benar-benar dibatalkan.

"Ya kami tidak bisa bilang apa-apa lagi kalau sampai Juli penghentian kompetisi ini belum bisa berlanjut," kata Hendri dilansir Bolasport.com dari Tribun Sumsel.

"Ini betul-betul kondisi yang terparahlah kalau seandainya benar-benar terjadi baik bagi klub Sriwijaya FC maupun bagi para pemain," ucapnya lagi.

Lebih lanjut, Hendri juga mengungkapkan bahwa timnya akan memiliki banyak persoalan yang tersisa jika kompetisi musim ini dibubarkan.

Baca Juga: Pemain Terbaik Man City 2003 Kritik Habis Pep Guardiola karena John Stones

Hal itu berkaitan terutama dengan permasalahan kontrak pemain dan pelatih yang sudah ditandangani dan disepakati dengan pihak klub.

"Pasti banyak menyisakan persoalan, saat kompetisi akan dibubarkan itu kan terkait dengan kontrak, sedangkan ini kontrak pemain sudah berjalan dan tandatangan," tutur pria yang pernah menjadi Anggota DPRD Banyuasin periode 2004-2009 itu.

"Semua tidak bisa disalahkan, baik manajemen maupun pemain, karena ini memang wabah, sakit memang tapi kami harus jalani," katanya mengakhiri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kalian pilih Cristiano Ronaldo yang dulu atau yang sekarang, Bolasporter?

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on