Dream Chasers Inter Eps 4 - Pahit dari Sang Mantan

By Mochamad Hary Prasetya - Kamis, 23 April 2020 | 15:00 WIB
Dream Chasers Inter episode 4 (Mola TV)

Beralih ke pemain sayap Inter, Gabrielle Zappa. Zappa adalah winger cepat yang handalan saat bertahan maupun menyerang. Ini adalah tahun keempat buat Zappa di Inter. Keahliannya sebagai winger serba bisa didapat karena pelatih sering menempatkannya sebagai fullback.

Di Inter Milan, para pemain muda juga diwajibkan mengikuti pembelajaran layaknya sekolah biasa. Para pemain muda belajar selama 5 jam dan mata pelajaran yang sulit adalah Bahasa Inggris.

Baca Juga: Dream Chasers Inter Eps 2 - Badai Itu Belum Usai

Seperti halnya, Matteo Rover yang lebih suka pelajaran Matematika dan Sains ketimbang Bahasa Inggris. Matteo Rover dikenal rekan-rekannya sebagai sosok yang membawa keberuntungan. Ia kerap kali menjadi supersub, masuk lapangan dan mencetak gol bagi timnya.

Persiapan menuju Turin memasuki tahap akhir. Para pemain merasa nervous lantaran rekor tandang mereka yang tak bagus. Bermain di Stadion Philadelphia Turin, Tuan rumah memiliki motivasi tersendiri terutama mantan pemain Inter yang memperkuat Torino, Enrico Celeghin dan Karlo Butic.

Inter Milan di awal-awal laga sempat mendominasi permainan, bahkan Matteo Rover punya peluang dari sepakan kaki kiri, namun hanya menghantam tiang gawang.

Torino tampil percaya diri di markas sendiri, akhirnya mampu memecah kebuntuan pada menit ke-33. Nicolo de Angelis mampu mencetak gol dengan sepakan kaki kanan yang menempatkan bola ke pojok bawah. 1-0 untuk Torino.

Baca Juga: Dream Chasers Inter Eps 1 - Panasnya Derby della Madonnina di Level Primavera

Babak pertama ditutup dengan skor 1-0 untuk keunggulan Torino. Di babak kedua, Inter bermain lebih menyerang. Nicolo Zaniolo digantik oleh Mouhamed Belkheir pada menit ke-55.

Tiga menit berselang, Facundo Colidio berhasil menyamakan kedudukan. Lewat sebuah umpan terobosan, striker bernomor punggung 9 itu menaklukkan kiper Torino.