PSG Juara Liga Prancis, Liga Inggris Didesak Berikan Gelar kepada Liverpool

By Guntur Aji Bayu Riyanto - Minggu, 3 Mei 2020 | 16:30 WIB
Selebrasi pemain Liverpool usai kalahkan West Ham 3-2 di Anfield pada pekan ke-27 Liga Inggris, Senin (24/2/2020) atau Selasa dini hari WIB. (TWITTER.COM/LFC)

BOLASPORT.COM - Eks pelatih Liverpool, Gerard Houllier, mendesak Liga Inggris untuk memberikan gelar kepada The Reds seperti yang dilakukan Liga Prancis dengan Paris Saint-Germain (PSG).

Liverpool tampil perkasa pada kompetisi Liga Inggris musim 2019-2020.

The Reds memuncaki klasemen sementara dengan unggul 25 poin atas peringkat kedua, Manchester City.

Skuad Juergen Klopp hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk menyegel gelar liga pertama mereka sejak 30 tahun silam.

Akan tetapi, pandemi virus corona atau COVID-19 harus menunda langkah Liverpool untuk menjuarai kompetisi Negeri Ratu Elizabeth II.

Kendati demikian, Gerard Houllier mendesak pihak Liga Inggris untuk memberikan gelar kepada The Reds.

Baca Juga: On This Day - El Clasico Terakhir Ronaldo di Liga Champions Berakhir Duka

Houllier berkaca dari apa yang telah dilakukan kompetisi Liga Prancis musim ini.

Pihak Ligue 1 memutuskan untuk mengakhiri kompetisi lebih awal dan menobatkan sang pemuncak klasemen, Paris Saint-Germain, sebagai jawaranya.

Keputusan ini dimumumkan langsung oleh akun twitter resmi Ligue 1 pada Kamis (30/4/2020) malam WIB atau sore pada waktu setempat.

Dari situlah Houllier merasa poin yang didapat Liverpool sudah bisa membuktikan jika mereka pantas dianugerahi gelar musim ini.

Baca Juga: Seperti Bhayangkara FC, Persik Kediri Usulkan Liga 1 2020 Dibatalkan

"Ya. Itu yang mereka lakukan di Prancis," kata Houllier saat ditanya apakah klub lamanya harus mendapatkan gelar musim ini, seperti dikutip BolaSport.com dari talkSPORT. 

"Mereka memberikannya kepada Paris Saint-Germain. Mereka unggul 12 poin dan saya pikir Liverpool hanya membutuhkan dua pertandingan untuk memenangi gelar."

"Jika ada perbedaan dua atau tiga poin, maka Anda bisa membantah bahwa ada beberapa peluang yang perlu diambil dari tim di belakang."

"Akan tetapi, dengan perbedaan 25 poin, tidak mungkin mereka tidak akan menjadi juara. Mereka layak mendapatkannya," ujar Houllier menjelaskan.