Cerita Eks Pemain Man United Pernah Dapat Ancaman Pembunuhan dari Fans Liverpool

By Rebiyyah Salasah - Selasa, 5 Mei 2020 | 12:15 WIB
Eks pemain Manchester United, Patrice Evra, bertatapan dengan eks pemain Liverpool, Luis Suarez. (TWITTER.COM/ANFIELDWATCH)

 

BOLASPORT.COM - Eks pemain Manchester United, Patrice Evra, menceritakan bahwa dirinya sempat mendapatkan ancaman pembunuhan dari oknum fans Liverpool.

Patrice Evra, eks bek kiri Manchester United, mengungkapkan bahwa ia sampai harus mendapatkan pengamanan ketat di rumahnya karena ada ancaman dari sejumlah oknum penggemar Liverpool itu.

Ancaman pembunuhan terhadap Patrice Evra tersebut bermula dari perselisihan dirinya dengan Luis Suarez dalam laga Manchester United kontra Liverpool di Liga Inggris pada 2011.

Suarez mendapatkan larangan bermain selama delapan pertandingan setelah dinyatakan bersalah atas tindakan rasisme terhadap Evra.

Baca Juga: Patrice Evra Akui Sir Alex Ferguson Ajari Pemain Manchester United Seperti Robot

Ia menggunakan kata-kata yang menghina Evra, termasuk merujuk pada warna kulit sang bek, dalam pertandingan di Anfield pada Oktober tahun itu.

Namun, Liverpool secara terbuka mendukung Suarez dan Evra mengaku mendapatkan serangan balasan dari sejumlah penggemar.

Salah satu yang didapatkan Evra adalah surat ancaman yang ditujukan kepadanya dan keluarga.

"Manchester United menerima begitu banyak surat ancaman untuk saya," kata Evra, dilansir BolaSport.com dari UTD Podcast.

Baca Juga: Liverpool Akhirnya Meminta Maaf ke Evra atas Kasus Rasisme Suarez

"Orang-orang berkata: 'Kami di penjara, kami penggemar Liverpool. Ketika kami keluar, kami akan membunuh Anda dan keluarga Anda'."

"Selama dua bulan, saya dikawal petugas keamanan di mana pun saya berada. Mereka tidur di depan rumah saya."

"Ke mana pun saya pergi, petugas keamanan mengikuti saya. Itu adalah masa yang sulit, tetapi saya tidak takut. Keluarga saya takut, istri dan saudara saya takut, tetapi saya tidak."

"Saya tidak mengerti mengapa orang begitu membenci saya. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi," ucap Evra melanjutkan.

Evra, yang pada pertandingan Februari berikutnya menawarkan jabat tangan tetapi ditolak Suarez, mengatakan bahwa dirinya telah memaafkan pemain Uruguay itu.

Baca Juga: Alami Debut Memalukan di Manchester United, Patrice Evra Justru Dapat Permintaan Maaf

Namun, saat itu Evra mengungkapkan bahwa dirinya harus benar-benar mengendalikan emosi setelah mengalami insiden tersebut.

Eks pemain timnas Prancis ini melaporkan insiden yang dialaminya kepada wasit yang memimpin laga saat itu, Andre Marriner.

Namun, wasit mengatakan bahwa insiden tersebut akan dibicarakan selepas pertandingan dan kedua pemain harus tetap melanjutkan laga.

"Saya ingat, selama pertandingan itu, saya berbicara pada diri sendiri: 'Jika Anda memukulnya sekarang, orang akan melihat Anda sebagai pemain yang buruk, orang akan melupakan apa yang dia katakan," ucap Evra.

"Saya berbicara pada diriku sendiri: 'Jangan lakukan, jangan lakukan itu.' Saya jadi tidak fokus untuk menjalani pertandingan," ujarnya mengakhiri.