Potret 5 Pebola Voli Putri Berhijab yang Jadi Andalan Indonesia

By Delia Mustikasari - Kamis, 7 Mei 2020 | 11:00 WIB
Tim voli putri Indonesia yang akan mengikuti kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 berpose di padepokan voli, Sentul, Bogor, Jawa Barat. (PBVSI)

Mega menjadi penyumbang poin terbanyak bagi Indonesia yaitu 23, lebih banyak satu angka dibanding seniornya, Aprilia Manganang.

Indonesia akhirnya meraih medali perak pada SEA Games 2017 setelah dikalahkan Thailand.

Bagi Mega, ini merupakan SEA Games pertamanya.

Mega merupakan pemain kelahiran Jember, Jawa Timur. Pada 20 September 2017, dia baru akan genap berusia 18 tahun.

Dibanding pemain Indonesia lain, Mega merupakan yang paling tinggi (185 cm).

Pada SEA Games 2019, Mega mengantar Indonesia meraih medali perunggu. 

5. Nandita Ayu Salsabila

katarinaerlita
Pemain voli tim Jakarta Pertamina Energi, Nandita Ayu Salsabila

Nandita Ayu Salsabila tumbuh di keluarga yang berprofesi sebagai atlet. Bapaknya, Sudirman adalah mantan pesepak bola dan Ibunya mantan pemain voli.

Ayu mulai mengenal voli sejak masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Penampilannya yang memukau ketika mengikuti kejuaraan nasional saat duduk di kelas 2 SMP, membuat dia terpilih untuk mengikuti ASEAN School Games 2012 di Thailand.

Ayu selanjutnya dipanggil untuk membela Timnas Indonesia pada SEA Games Myanmar 2013 dan menjadi bagian timnas Indonesia yang meraih medali perak SEA Games 2017.

Pada SEA Games 2019, pemain kelahiran 12 Juli 1997 ini absen karena baru saja melahirkan.

Ayu merupakan istri dari atlet voli putra Indonesia, Aji Maulana.