Tidak Terima Liga Prancis Dihentikan, Presiden Lyon Gugat LFP

By Adi Nugroho - Sabtu, 9 Mei 2020 | 02:30 WIB
Presiden Olympique Lyon, Jean-Michel Aulas. (TWITTER.COM/LEQUIPE)

BOLASPORT.COM - Presiden Olympique Lyon, Jean-Michel Aulas, mengonfirmasi pihaknya telah menggugat LFP terkait keputusan menghentikan Liga Prancis 2019-2020.

Karena alasan kesehatan, Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe, mengumumkan bahwa tidak ada ajang olahraga besar yang akan berlangsung sebelum September 2020.

Dengan begitu, sisa pertandingan Liga Prancis 2019-2020 pun tidak bisa dimainkan, yang berarti musim dibatalkan.

Pihak penyelenggara Liga Prancis, LFP, membenarkan bahwa kompetisi sepak bola divisi teratas Negeri Napoleon itu berhenti melalui sebuah pengumuman yang dirilis di laman resmi mereka pada 28 April kemarin.

Baca Juga: Beberapa Liga Akan Kembali Bergulir, Pemain Asing Persita Optimis Liga 1 Mengikuti

Keputusan tersebut menimbulkan pro dan kontra di antara pelaku sepak bola Prancis.

Salah satu pihak yang menyatakan diri tidak setuju dengan keputusan tersebut adalah Presiden Olympique Lyon, Jean-Michel Aulas.

Awalnya Aulas hanya menyuarakan ketidaksetujuannya dengan keputusan tidak melanjutkan Liga Prancis musim ini lewat pendapat saja.

Baca Juga: DUEL KLASIK - 8 Mei 2019, Hat-trick Lucas Moura Singkirkan Pembunuh Real Madrid dan Juventus

Namun, seperti yang dilansir BolaSport.com dari GFFN, kini Aulas menunjukkan ketidaksetujuannya dengan cara yang lebih ekstrem, yakni menggugat LFP.

Dalam sebuah wawancara dengan media Prancis, Aulas mengonfirmasi telah mengajukan dua gugatan yang ditujukan kepada LFP terkait keputusan menghentikan Liga Prancis.

"Dewan direksi Olympique Lyonnais, yang merupakan perusahaan di pasar saham, mengambil keputusan untuk mengajukan gugatan (di pengadilan Paris)," ujar Aulas.

Baca Juga: Presiden Madura United: PSSI Itu Ribet dengan Urusannya Sendiri

"Pertama, kami menuntut pemeriksaan ulang kemungkinan melanjutkan sepak bola (Liga Prancis 2019-2020)."

"Hal ini didasari pada keputusan Menteri Olahraga tanggal 3 Agustus, yang tidak ada di UEFA, soal mempertimbangkan protokol kesehatan dan medis."

"Gugatan yang kedua berkaitan dengan cara liga dihentikan dan cara penghitungan klasemen akhir, untuk melihat apakah mereka sah atau tidak."

"Kita perlu menganalisis hal-hal seperti ini, dan juga melihat apakah klub terbuka dengan keputusan ini," kata Aulas menambahkan.

Baca Juga: Soal Minat Barcelona, Bek Tengah Lazio Tak Ingin Terbawa Suasana

Liga Prancis sendiri sudah mengakhiri musimnya lebih awal dan memutuskan untuk memberikan gelar juara kepada tim yang berada di urutan pertama pada tabel klasemen terakhir, yakni Paris Saint-Germain.

Sementara itu, klub milik Aulas, Lyon, menduduki urutan ketujuh di papan klasemen.

Lyon pun gagal lolos ke pentas antarklub Eropa menurut situasi di klasemen akhir.