Presiden Klub Sebut Kasus Positif COVID-19 di AC Milan Bukan Cuma Paolo Maldini dan Anak

By Dwi Widijatmiko - Sabtu, 9 Mei 2020 | 09:15 WIB
AC Milan merayakan gol yang dicetak Ante Rebic dalam laga pekan ke-24 Liga Italia, Senin (17/2/2020) di San Siro. (TWITTER @ACMILAN)

BOLASPORT.COM - AC Milan lewat Presiden Paolo Scaroni mengungkapkan bahwa bukan cuma Paolo Maldini dan Daniel Maldini yang terinfeksi COVID-19 di dalam skuad mereka.

Pada pekan ini sejumlah klub Liga Italia menjalani tes COVID-19 sebagai syarat untuk melakukan latihan lagi di markas klub.

Dari hasil tes tersebut, Fiorentina, Sampdoria, dan Torino lebih dulu mengungkapkan ada pemain mereka yang terinfeksi virus corona.

Jumat (8/5/2020), AC Milan menyusul mengumumkan ada beberapa pemain mereka yang positif terjangkit COVID-19.

Namun, pernyataan AC Milan tidak dilakukan secara resmi misalnya di media sosial klub.

Baca Juga: Waktu AC Milan Juara Pakai Formasi 3-4-3, Posisi Semua Pemain Ngawur

Konfirmasi diberikan oleh Presiden AC Milan, Paolo Scaroni.

"Kami memiliki beberapa pemain terinfeksi yang sedang berada dalam proses penyembuhan," ujar Paolo Scaroni seperti dikutip Bolasport.com dari Football Italia.

Publik mungkin selama ini menyangka hanya Paolo Maldini dan anaknya, Daniel Maldini, yang merupakan kasus positif COVID-19 di AC Milan.

Namun, pernyataan Scaroni mengungkapkan jumlah pemain AC Milan yang terinfeksi lebih banyak dari sekadar dua orang tersebut.

Kasus positif selain duo Maldini di AC Milan juga boleh jadi sudah muncul sejak lama sebelum bulan ini.

Baca Juga: Setelah Lakukan Tes COVID-19, AC Milan-Napoli-Inter Milan Akan Gelar Latihan Perdana

Kendati demikian, Scaroni juga menyebutkan bahwa AC Milan melanjutkan rencana menggelar latihan lagi.

Langkah ini sebagai antisipasi jika kompetisi Liga Italia ternyata diizinkan bergulir lagi.

"Duo Maldini sekarang dalam kondisi baik," lanjut Scaroni.

"Kami sudah membuka Milanello dan para pemain juga sudah berlatih lagi."

"Kita harus terbiasa hidup dengan virus ini dan hal itu berlaku juga untuk sepak bola."

"Tidak mungkin hanya berdiam diri menunggu sampai rasio infeksi menjadi nol."

"Kita bisa mengadopsi langkah yang diambil Jerman, menempatkan mereka yang sakit dalam karantina sementara yang lain terus bekerja."