Penyesalan Terbesar Ferguson Jadi Momen Tersedih bagi Park Ji-sung di Man United

By Rebiyyah Salasah - Sabtu, 16 Mei 2020 | 21:45 WIB
Park Ji-Sung bersama mantan pelatihnya di Manchester United, Sir Alex Ferguson. (TWITTER.COM/ISOCCERNIGERA)

BOLASPORT.COM - Penyesalan terbesar yang dirasakan mantan pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson menjadi momen tersedih bagi eks pemain mereka, Park Ji-sung.

Satu penyesalan terbesar yang dirasakan Sir Alex Ferguson selama menangani Manchester United melibatkan pemain asal Korea Selatan, Park Ji-sung.

Park Ji-sung membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain terpenting Man United di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.

Pria yang memperkuat Man United selama lima tahun ini bahkan sering dimainkan dalam pertandingan-pertandingan besar.

Baca Juga: 26 Tahun Latih Man United, Sir Alex Ferguson Ungkap Cuma Punya 4 Pemain Kelas Dunia

Namun, ia melewatkan kesempatan untuk bermain di salah satu momen terhebat klub berjulukan Setan Merah itu.

Park berkontribusi dalam perjalanan Man United menuju gelar Liga Champions 2007-2008.

Namun, saat laga final melawan Chelsea, ia justru tak dipilih Ferguson.

Ketika itu, Man United sukses meraih gelar Liga Champions usai menang lewat adu penalti dengan skor 6-5.

Karena pemain yang harus didaftarkan hanya 18 orang, Ferguson tak membawa Park dalam skuadnya.

Rupanya, keputusan untuk meninggalkan Park telah membuat Ferguson menyesal setiap hari.

Baca Juga: Kasih Tak Sampai Ferguson ke Maldini, Gagal Boyong ke Man United Gara-gara Hal Ini

"Memenangi Liga Champions adalah sesuatu yang fantastis. Masalah saya ada di final 2008, mungkin saya bahkan menyesalinya sampai hari ini, adalah meninggalkan Park Ji-sung," kata Ferguson, dikutip BolaSport.com dari MUTV.

"Dia telah memainkan peran yang sangat hebat dan itulah masalahnya ketika Anda mencapai final itu," ucapnya menambahkan.

TWITTER.COM/FOOTYACUMS
Park Ji-Sung saat masih membela Manchester United

Bagi Park, penyesalan terbesar Ferguson adalah salah satu momen paling menyedihkan dalam kariernya di Man United.

Park menilai, merupakan hal sulit untuk menerima bahwa ia tidak termasuk ke dalam skuad yang memenangi laga di Stadion Luzhniki, Moskow, saat itu.

Tetapi, menurut Park, pada akhirnya yang terpenting adalah tim berhasil menjadi kampiun Liga Champions.

Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Jadi Rekan Terbaik Bek Tengah Manchester United

"Kami memenangi Liga Inggris berkali-kali dan mencapai banyak final, tetapi momen paling menyedihkan adalah ketika saya tahu tidak berada dalam skuad untuk final Liga Champions melawan Chelsea," kata Park seperti dikutip BolaSport.com dari laman resmi klub.

"Semua orang hebat, tetapi saya ingat Patrice (Evra) dan Carlos (Tevez), mereka memberi saya kenyamanan."

"Saya sedih, jelas, tetapi mereka memeluk saya, lalu saya melihat bagaimana mereka merasa kecewa dan betapa sedihnya perasaan mereka."

"Tapi, apa yang bisa kami lakukan? Saya kecewa sebelumnya, lalu saat pertandingan mulai saya hanya berdoa agar kami menang."

"Setelah semuanya selesai, kami memenangi Liga Champions, sehingga tak ada yang menyalahkan siapa pun!"

"Sebanyak 25 pemain atau lebih ingin berada di skuad dan hanya 18 pemain yang bisa melakukannya. Jadi saya tahu, itu bukan hanya saya, itu tim," ucap eks pemain PSV Eindhoven ini mengakhiri.