BOLASPORT.COM - Presiden UFC, Dana White, memberi tanggapan mengenai potensi pertarungan Jon Jones vs Francis Ngannou.
Sebelumnya. Jon Jones sempat mengakui ingin naik divisi dari kelas berat-ringan menuju kelas berat UFC.
Untuk memuluskan rencananya tersebut, Bones, julukannya, ingin mengadakan pertarungan ekshibisi dahulu.
Akan tetapi, dia berubah pikiran dengan rencana itu.
Jones ingin langsung bertarung di kelas berat setelah merasa puas mendominasi kelas berat-ringan.
Baca Juga: Tatap Kelas Berat, Jon Jones Percaya Diri Kariernya Akan Meledak di UFC
Petarung kelahiran New York itu meminta pendapat untuk memilih lawan di kelas berat antara Francis Ngannou dan Thiago Santos.
Mengetahui Jones meminta pendapat via Twitter, Ngannou kemudian menyambar cuitannya.
Petarung berjuluk The Predator itu bersedia menjadi lawan saya dan mendukung penuh Jones ke kelas berat.
Setelah keduanya berbagi pesan di hadapan publik, penggemar bertanya-tanya akankah UFC menyetujui duel Ngannou vs Jones.
Baca Juga: Laga Berlangsung Sentimentil, Walt Harris Kalah pada UFC Fight Night
Dana White selaku Presiden UFC memberi tanggapan tentang potensi pertarungan mereka.
"Maksud saya, segala sesuatu itu mungkin terjadi," kata White dilansir BolaSport.com dari BJPENN.
"Maksud saya disini, saya tidak yakin mereka benar-benar ingin bertarung. Paham kan maksud saya?Saya akan memberi contoh, tetapi ini bukan masalah bagi mereka (Ngannou dan Jones)."
"Tetapi, banyak pembicaraan melalui online dan bagi saya mengadakan pertarungan itu situasi yang benar-benar baru," katanya melanjutkan.
Baca Juga: Dipuji Mike Tyson Ini, Conor McGregor Justru Salah Tingkah
Ngannou sudah berulangkali dilatih oleh Mike Tyson untuk bertarung.
Sebelumnya, petarung berusia 33 tahun itu sempat menerima bimbingan dari Tyson untuk belajar trik mengalahkan Tyson Fury.
Selain itu, Ngannou baru saja dilatih Tyson untuk bikin emosi lawan.
Sementara itu, Jones seringkali disebut Tyson sebagai petarung UFC favoritnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Dipastikan Tidak Diperlakukan Spesial oleh Petronas