Bambang Pamungkas Bongkar Permasalahan Striker Lokal di Liga Indonesia

By Alif Mardiansyah - Jumat, 22 Mei 2020 | 19:50 WIB
Manajer Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, ketika menjalani latihan bersama di Lapangan Sutasoma Halim, Jakarta Timur (9/3/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Takut dalam artian bukan tidak mampu, melainkan kedepannya nanti sang striker tidak dapat tempat di tim.

"Banyak pemain kita (Indonesia) yang takut menjadi seorang striker. Mereka takut bukan berarti tidak memiliki kemampuan untuk itu, tapi mereka takut karena pada akhirnya tidak punya tempat," tutur Bepe.

Baca Juga: Saat Kiper Asal Pekalongan Bikin Michael Essien Terkejut dan Tersungkur

Bambang Pamungkas membandingkannya saat dirinya masih berlatih menjadi seorang penyerang dengan perkembangan sekarang.

Bepe melihat perkembangan sekarang banyak striker lokal yang malah bermain kepinggir dibandingkan menjadi seorang penyerang utama.

"Jaman saya dulu, saya memang ingin menjadi target man. Jadi, dari kecil saya berlatih untuk itu," ujar Manajer Persija Jakarta tersebut.

Baca Juga: Terungkap, ini Alasan Bambang Pamungkas Media Sosialnya Tidak Verified

"Nah sekarang, banyak striker lokal yang memiliki kemampuan di situ, akhirnya main kepinggir. Karena jika menggunakan 4-3-3 katakan-lah, maka striker utama pasti asing," kata Bepe.

Bambang Pamungkas pun mengakui bahwa saat ini dirinya jarang melihat penyerang lokal yang berperan sebagai target man tumbuh natural di Indonesia. 

Baca Juga: Bek Persiraja ini Pernah Jadi Palang Pintu Klub Inggris, Blackpool FC

Namun, Bepe tetap mengakui ada beberapa striker yang memiliki potensi menjadi striker utama, misal Lerby Eliandry.

"Ada beberapa yang cukup menjanjikan sebenarnya. Tetapi, pada akhirnya karena jarang mendapatkan jam terbang, sehingga tidak sampai kualitas maksimal," tutur mantan penyerang Timnas Indonesia tersebut.

Baca Juga: Era Michael Essien, Persib Tak Bisa Kalahkan 10 Tim Ini, Termasuk Persija

"Contoh misalnya ada Lerby yang notabennya target man. Tapi, di tim nasional dia dapat kesempatan, tapi ada naturalisasi. Kemudian di klub juga banyak pemain asing. Sehingga dia (Lerby) mau ga mau mainnya harus kepinggir atau kebelakang." ujar Bepe.

Bambang Pamungkas pun mengharapkan ini dapat menjadi koreksi bersama untuk para insan pelaku sepak bola di Indonesia agar kedepannya dapat lebih baik lagi.