Banyak Pemain Persebaya Jualan di Tengah COVID-19, Pelatih Bilang Begini

By Hugo Hardianto Wijaya - Jumat, 22 Mei 2020 | 21:45 WIB
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, mengizinkan anak asuhnya untuk membuka usaha sampingan di tengah pandemi COVID-19. (HABIBUR ROHMAN/TRIBUN JATIM)

BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, mengizinkan anak asuhnya untuk berjualan di tengah pandemi COVID-19 guna menambah penghasilan.

Pandemi COVID-19 menghantam kondisi keuangan para pemain sepak bola di Indonesia.

Bagaimana tidak, hampir semua pemain di Indonesia mendapatkan pemotongan gaji hingga sebesar 75 persen.

Praktis mereka kehilangan lebih dari setengah pemasukan utama mereka.

Baca Juga: Sama-sama Uzur, Mike Tyson Vs Evander Holyfield Akan Jadi Laga Gila

Demi mengakali hal tersebut, banyak pemain yang memilih untuk membuka usaha sampingan seperti berjualan untuk menambah pendapatan.

Hal tersebut juga dilakukan oleh sejumlah pemain Persebaya Surabaya.

Seperti diketahui, beberapa pilar Bajul Ijo memulai usaha sampingan untuk menambah pemasukan mereka di tengah pandemi.

Seperti yang dilakukan Koko Ari yang berjualan salad buah, Supriadi yang berjualan nasi padang, dan Rendi Irwan yang berjualan stup roti.

Baca Juga: Barcelona: Antoine Griezmann Not For Sale!

Pelatih Persebaya, Aji Santoso, lantas angkat bicara terkait fenomena anak asuhnya yang membuka usaha sampingan.

Secara khusus, pelatih asal Malang itu memberikan izin kepada para pemainnya untuk berjualan di tengah pandemi COVID-19.

Sebab, saat ini skuad Bajul Ijo tidak memiliki agenda apapun akibat tidak adanya pertandingan.

"Selama Persebaya belum melakukan latihan untuk menghadapi kompetisi, tidak masalah (buka usaha sampingan)," kata Aji Santoso dilansir Bolasport.com dari Tribun Jatim.

Baca Juga: Conor McGregor Senang Bukan Main Kemampuan Tinjunya Dipuji Mike Tyson

Hal berbeda jika usaha sampingan itu masih dilakukan setelah pertandingan kembali digelar.

Aji akan melarang anak asuhnya berjualan karena hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi dalam latihan dan persiapan laga.

"Kalau sudah mulai latihan, pasti mereka saya larang untuk buka usaha," tutur mantan pelatih Persela Lamongan itu.

"Secara langsung karena itu bisa mengganggu konsentrasi pemain itu sendiri," katanya menandaskan.