Legenda Persija Bambang Pamungkas Sebut 3 Musuh Terbesar Seorang Atlet

By Alif Mardiansyah - Minggu, 24 Mei 2020 | 22:00 WIB
Manajer Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, ketika menjalani latihan bersama di Lapangan Sutasoma Halim, Jakarta Timur (9/3/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Legenda Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, mengungkapkan tiga musuh terbesar bagi seorang atlet.

Bambang Pamungkas, yang kini menjabat sebagai manajer Persija Jakarta, membagi pengalamannya menjadi atlet.

Seperti diketahui, Bambang Pamungkas merupakan mantan atlet sepak bola yang sangat kental dengan klub Persija Jakarta.

Baca Juga: Bambang Pamungkas: Marko Simic Itu Super Simic, Kalau Saya Super Sabar

Selain itu, Bepe, sapaan Bambang Pamungkas, juga dikenal karena pernah menjadi bagian dari timnas Indonesia.

Bahkan, Bepe dicap sebagai legenda, baik bersama Persija maupun skuad Garuda.

Figur berusia 39 tahun tersebut memang sudah lama berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Legenda PSM Makassar Ini Pernah Tolak Klub Malaysia Mentah-mentah

Bambang Pamungkas kurang lebih sudah meniti karier sebagai pesepak bola selama 20 tahun.

Bepe memulai karier profesionalnya bersama Persija Jakarta pada musim 1999-2000.

Baca Juga: Wasit Top Liga Inggris Ini Pendukung Klub yang Didanai Orang Indonesia

Sosok yang identik dengan angka kostum 20 tersebut resmi menggantung sepatunya pada 17 Desember 2019.

Dengan lamanya berkiprah sebagai pemain sepak bola, Bepe tentu memiliki segudang pengalaman.

Baru-baru ini, Bambang Pamungkas pun berbagi sedikit cerita mengenai pengalamannya.

Baca Juga: Pada Liga 1 2020, Persija Patahkan Rekor Buruk Selama Dua Tahun Silam

Hal itu disampaikannya lewat bincang-bincang dalam channel Hanif & Rendy Show, Jumat (22/5/2020).

Bepe membagikan kisahnya tentang faktor-faktor yang mampu menghancurkan karier seorang atlet.

Baca Juga: Pengakuan Hamka Hamzah Ajak Dendi Santoso untuk Keluar dari Arema FC

Bambang Pamungkas menyebut ada tiga faktor yang menjadi musuh terbesar untuk atlet.

"Musuh terbesar seorang atlet ada tiga. Cedera, kejenuhan, dan popularitas," kata Bepe seperti dilansir oleh BolaSport.com dari YouTube Hanif & Rendy Show, 22 Mei 2020.

Di antara ketiga faktor itu, Bambang Pamungkas hanya menyebut satu yang paling berbahaya.

Baca Juga: Seusai Eks Kipernya Kena Kasus Narkoba, PSMS Medan Kenang Kejadian Aneh

Eks penyerang Pelita Bandung Raya tersebut memilih popularitas yang paling bahaya.

"Yang paling berbahaya popularitas karena gangguan dari popularitas ini memang luar biasa," ujar Bepe.

Bambang Pamungkas lebih dalam menjelaskan popularitas dapat menjadi pemecah konsentrasi seorang atlet.

Baca Juga: Saat Persija Juara Liga 1 2018, Marko Simic Raih Catatan Unik

Apalagi, jika sang atlet sudah masuk ke dalam perangkap popularitas, nantinya akan sulit untuk keluar dari lingkaran itu.

"Siapa yang tidak senang mendapatkan pujian di Twitter misalkan, dari Instagram misalkan, dapat undangan acara ini itu," tutur Bambang Pamungkas.

Baca Juga: Di Tengah Suasana Lebaran, Pesepak Bola Indonesia di Inggris Curhat

"Nah, ini berbahaya karena ketika kami terlalu fokus pada hal-hal di luar sepak bola dan meninggalkan kewajiban kami di sepak bola."

"Maka ini jadi pengganggu. Ketika kita sudah kecemplung, baliknya susah," ujar Bambang Pamungkas lagi.

Eks pemain Selangor FA tersebut tak memungkiri tak sedikit contoh yang dialami oleh beberapa atlet di Indonesia.

Baca Juga: Alumni Liga 1 ini Unjuk Gigi di Bekas Klub Marko Simic dan Wander Luiz

Bepe pun berharap bahwa para atlet yang masih muda ke depannya dapat memahami situasi itu.

"Saya sendiri pribadi tidak ingin itu terjadi kepada generasi di bawah saya," tutur Bambang Pamungkas.