Benahi Dua Hal Ini, AC Milan Bisa Kembali Berjaya di Benua Eropa

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Selasa, 26 Mei 2020 | 06:45 WIB
Personel skuad AC Milan berpose menjelang duel kontra Bayern Muenchen dengan menampilkan Daniel Maldini (kanan bawah) sebagai starter. (TWITTER.COM/ACMILAN)

BOLASPORT.COM - Gelandang bertahan AC Milan, Lucas Biglia, memberikan kritikan kepada klubnya untuk membenahi dua hal penting yang dapat membuat mereka kembali berjaya di Benua Eropa.

AC Milan menjadi salah satu kekuatan besar di Benua Eropa pada era 1990-an hingga awal 2000-an.

Kejayaan AC Milan direngkuh tatkala mereka dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi.

Di bawah kepemimpinan Silvio Berlusconi, AC Milan sukses meraih lima gelar Liga Champions dan delapan gelar juara Liga Italia.

Baca Juga: Laga Terpenting di Sejarah Man United Versi Bruno Fernandes Saat Ronaldo Terbang

Namun, sejak kepemilikan klub berpindah tangan, era keemasan I Rossoneri pun seolah memudar.

Sepeninggal Berlusconi, Milan mulai kehilangan keseimbangan finansial dan bahkan harus berganti kepemilikan sebanyak dua kali.

Mulai dari Li Yonghong hingga saat ini dipegang oleh Elliot Management.

Kondisi tersebut rupanya mendapatkan sorotan tajam dari pemain AC Milan sendiri, Lucas Biglia.

Baca Juga: Mantan Bek Man United: Hairdryer Treatment Sir Alex Ferguson Biasa Saja

Lucas Biglia yang didatangkan dari Lazio pada musim panas 2017 melontarkan kritikan sekaligus masukan bagi klubnya terkait kondisi tim saat ini.

Menurut gelandang bertahan asal Argentina tersebut, ada dua hal yang harus dibenahi agar AC Milan bisa kembali berjaya di Benua Eropa.

"Sejak saya tiba di sini (AC Milan), klub sudah dua kali berganti kepemilikan," kata Biglia dikutip BolaSport.com dari Football-Italia.

"AC Milan bisa kembali menjadi AC Milan ketika ada stabilitas dan organisasi yang jelas di dalam klub."

Baca Juga: Dilirik Chelsea dan Arsenal, Jerome Boateng Masih Betah karena Hansi Flick

"Dengan itu AC Milan akan kembali menjadi salah satu klub besar di Eropa seperti dulu lagi, tetapi butuh waktu," ujar Biglia menambahkan.

Masukan sekaligus kritikan dari gelandang bertahan 34 tahun itu kepada I Rossoneri juga tak lepas dari status kontraknya yang bakal tidak diperpanjang oleh klub.

Biglia disinyalir menjadi salah satu korban dari revolusi yang tengah dicanangkan oleh AC Milan guna mengembalikan kejayaan mereka.

Selain itu, AC Milan juga tengah menyeimbangkan neraca keuangan mereka yang telah mendapatkan rapor merah dari UEFA setelah terbukti melanggar FFP (Financial Fair Play).

Kepergian Biglia nantinya bisa mengurangi beban keuangan terutama untuk pembayaran gaji para pemain AC Milan.