Tampil Ganas di Persija, Marko Simic Ungkap Kiper Paling Sulit Dibobol

By Alif Mardiansyah - Selasa, 26 Mei 2020 | 17:30 WIB
Striker asing Persija Jakarta, Marko Simic, telah melempar kode untuk memperkuat tim nasional Indonesia. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic, mengungkapkan penjaga gawang yang paling sulit dibobol di Liga 1.

Seperti diketahui, Marko Simic merupakan salah satu andalan Persija Jakarta dalam membobol gawang lawan.

Marko Simic memulai kiprahnya di Indonesia dengan memperkuat Persija Jakarta pada musim 2018.

Baca Juga: Hampir 12 Tahun Membela Arema FC, Ternyata Ini Alasan Dendi Santoso

Tepatnya, ketika Persija secara resmi memperkenalkan Simic pada tanggal 28 Desember 2017.

Penyerang asal Kroasia tersebut didatangkan dari salah satu klub Malaysia, Melaka United.

Pada Liga 1 2020 ini merupakan musim ketiga Marko Simic bersama skuad Macan Kemayoran.

Baca Juga: Legenda Persija Bambang Pamungkas Sebut 3 Musuh Terbesar Seorang Atlet

Selama memperkuat Persija Jakarta, Simic telah meraih beberapa gelar baik itu untuk individu maupun klub.

Super Simic, julukan Marko Simic, sudah berikan trofi Piala Presiden 2018, Boost Fix Super Cup 2018, dan Liga 1 2018 untuk Persija.

Pada Piala Presiden 2018, striker berusia 32 tahun meraih gelar pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak dengan koleksi 11 gol.

Baca Juga: Saat Bermain di Indonesia, Eks Pemain Liverpool Ini Cuma Bobol 2 Klub

Selain itu, Marko Simic juga mampu mengukuhkan dirinya sebagai top scorers Liga 1 2019 dengan capaian 28 golnya.

Dilansir oleh BolaSport.com dari Transfermarkt, total gol selama tiga tahun membela Persija yaitu 56 gol.

Baca Juga: Wander Luiz ke Persib, Penggantinya di Klub Vietnam Masih Melempem

Tentu dengan raihan gol dan prestasinya itu menjadikannya Super Simic merupakan pemain yang mahir menaklukan kiper.

Namun, mungkin ada sedikit penasaran mengenai kiper yang sulit dibobol oleh mantan pemain Becamex Binh Duong tersebut dibalik kepiawaiannya mencetak gol.

Hal itu pun akhirnya terjawab dalam acara bincang-bincang dengan Marko Simic pada channel YouTube Persija Jakarta, Senin (25/5/2020).

Baca Juga: Eks Pemain Liga Inggris Ini Pernah Jadi Raja Gol Madura United

Namun, Simic tidak memilih penjaga gawang klub lain, dan memilih kiper Macan Kemayoran, Andritany Ardhiyasa sebagai yang tersulit dibobol.

"Saya pikir Andritany," kata Marko Simic seperti dilansir oleh BolaSport.com dari YouTube resmi klub, 25 Mei 2020.

Awalnya, Marko Simic memberikan alasan yang cukup unik dan mengundang tawa ketika memilih Andritany.

Baca Juga: Persipura Jayapura Ulang Tahun Ke-57, Ketua PSSI Sampaikan Harapannya

Mantan striker Timnas U-21 Kroasia tersebut beralasan dengan gurau kalau dirinya cetak gol ke gawang Bagol, sapaan Andritany, itu akan menjadi masalah karena masih satu tim.

"Karena saya tidak pernah melawan dia (Andritany). Jika saya mencetak gol ke gawangnya akan menjadi masalah bukan?," tutur Simic sambil tertawa.

Namun, akhirnya Super Simic menjawab dengan serius mengenai pertanyaan kiper yang sulit dibobol.

Baca Juga: Jualan Takjil Jadi Momen Berkesan Muhammad Ridho di Bulan Ramadan

Simic menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat banyak penjaga gawang yang cukup handal selama dirinya menjalani pertandingan.

"Jujur saja di Indonesia banyak kiper bagus, banyak kiper bertalenta di Indonesia," ujar eks pemain Melaka United tersebut.

Lebih dalam, Marko Simic menceritakan pengalamannya saat menjadi penyerang tak menentu dirinya bisa selalu mencetak gol.

Baca Juga: Rindu Main Sepak Bola, Muhammad Ridho Sampai Terbawa Mimpi

Simic menyebut tergantung situasi bahwa terkadang mampu mudah atau sulit mencetak gol ke gawang.

"Semua tergantung dengan pertandingan dan situasinya. Kadang kamu bisa mencetak banyak gol ke penjaga gawang yang hebat. Bahkan kamu juga kesulitan juga," kata Super Simic.

Baca Juga: Bertahan 5 Tahun di PSM Makassar, Eks Pilar Persib Ini Bocorkan Alasannya

Meski begitu, Marko Simic tetap menyematkan Andritany Ardhiyasa sebagai yang terbaik.

"Jadi ini tergantung situasi, tapi buat saya Andritany mungkin yang terbaik," tutur Super Simic.