Sikap PSIM Yogyakarta Usai Rapat Virtual dengan PSSI dan Klub Liga 2

By Mochamad Hary Prasetya - Jumat, 29 Mei 2020 | 18:20 WIB
Klub Liga 2 2020, PSIM Yogyakarta (Media PSIM Yogyakarta)

BOLASPORT.COM - PSIM Yogyakarta menyampaikan sikapnya setelah melakukan rapat virtual dengan PSSI dan 22 peserta klub Liga 2 2020 pada Jumat (29/5/2020).

Sikap PSIM Yogyakarta ingin kompetisi Liga 2 2020 bisa dilanjutkan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Manajer PSIM Yogyakarta, David MP Hutauruk, mengatakan PSSI dan PT LIB harus menyiapkan protokol kesehatan yang sangat ketat apabila kompetisi Liga 2 2020 dilanjutkan.

Sebab, semua klub ingin adanya keselamatan di tengah pandemi virus corona.

Meski begitu, David MP menyerahkan semua keputusan tersebut kepada PSSI dan pemerintah Indonesia.

Pemerintah Indonesia akan memutuskan apakah masa gawat darurat virus corona diperpanjang atau tidak pada hari ini. 

"Pada prinsipnya PSIM berharap kompetisi akan dilanjutkan, dan tentunya dengan memperhatikan status tanggap bencana Covid-19, juga sesuai dengan arahan dari pemerintah serta BNPB selaku pihak yang mengetahui segala situasi dan kondisi pandemi ini," kata David MP seperti rilis yang diterima BolaSport.com.

Baca Juga: Hasil Rapat Virtual Klub Liga 2 2020 Bersama PSSI dan PT LIB

Lebih lanjut David MP mengatakan, PSIM Yogyakarta juga menyarankan agar kelanjutan Liga 2 2020 bisa digelar dengan sistem home turnamen.

Dengan begitu, pengeluaran klub juga akan lebih sedikit karena tidak lagi melakukan perjalanan pulang pergi via pesawat setiap pekan.

Apalagi jika dilanjutkan dengan format seperti sekarang dan tanpa penonton, maka klub akan kesulitan.

Sebab, pendapatan terbesar klub adalah uang tiket dari suporter.

Baca Juga: Pemain Persiraja Ini Pernah Bermain di 4 Benua, Ini Alasannya

"Segala protokol kesehatan yang nantinya akan diterapkan harus benar-benar dipersiapkan dan disosialisasikan dengan baik."

"Mungkin sistem kompetisi bisa disesuaikan dengan home turnamen, sehingga dapat menekan angka pengeluaran operasional dan mencegah penularan pada saat perjalanan."

"Dengan tidak adanya penonton pada saat pertandingan, maka pemasukan klub dari tiket penonton sama sekali tidak dapat diharapkan membantu klub."

Baca Juga: Tentang New Normal, GM Arema FC Ingat Pengalaman Ibu Divonis Kanker

"Kami berharap PSSI punya solusi untuk hal ini, dan bagaimana membuat rasionalisasi untuk subsidi dan aturan kontrak pemain, jika memang kompetisi dijalankan," tutup David MP.

Sebelumnya PSSI menghentikan Liga 1 dan Liga 2 2020 pada 16 Maret.

Saat itu, Liga 2 baru berjalan satu pertandingan saja, bahkan ada klub yang belum melakoni laga.