Legenda Liverpool: Sadio Mane dan Mo Salah Bakal Hengkang jika Ditawari Gaji Selangit

By Raka Kisdiyatma Galih - Minggu, 31 Mei 2020 | 12:45 WIB
Mohamed Salah dan Sadio Mane berusaha saling berjabat tangan usai terciptanya gol penyeimbang kedudukan kala Liverpool melawan Bournemouth di Stadion Anfield, Sabtu (7/3/2020). (TWITTER.COM/LFC)

BOLASPORT.COM - Legenda Liverpool, John Barnes, menyebut setiap pemain dapat meninggalkan klubnya jika diiming-imingin dengan gaji yang sangat tinggi, termasuk Sadio Mane dan Mohamed Salah.

John Barnes pernah mempersembahkan dua gelar juara Liga Inggris untuk Liverpool pada tahun 1988 dan 1990.

Gelar itu juga menjadi kesempatan terakhir The Reds menjuarai Liga Inggris.

Dalam suatu kesempatan, Barnes berbicara mengenai kondisi sepak bola zaman modern ini, di mana setiap pemain dapat dibeli jika memiliki dana setinggi langit.

Ia mencontohkan apa yang terjadi dengan Neymar ketika meninggalkan Barcelona pada 2017 lalu.

Baca Juga: Bantu Bayern Muenchen Menang Telak, Pemain Buangan Arsenal Samai Rekor Lionel Messi

Saat itu, Paris Saint-Germain sampai mengeluarkan dana fantastis untuk menebus Neymar dengan harga 222 juta euro atau sekitar Rp 3,75 triliun.

Barnes kemudian mengatakan bahwa hal itu juga bisa terjadi dengan Sadio Mane dan Mohamed Salah.

Kedua pemain tersebut berkontribusi besar dalam membawa Liverpool tampil luar biasa dua musim terakhir.

Akan tetapi, menurut Barnes, peluang hengkangnya Mane dan Salah tetap besar bila ada tim yang menawari mereka gaji tinggi.

"Setiap klub adalah penjual di sepak bola modern ini. Sebuah klub seperti Barcelona pernah terpaksa untuk menjual Neymar," kata John Barnes, seperti BolaSport.com dari Mirror, Minggu (31/5/2020).

"Yang membuat pesepak bola tertarik di zaman sekarang ialah gaji."

Baca Juga: Dulu Dipuji Cristiano Ronaldo, Ke Mana Sekarang Nasib Pemain Bola ini?

"Siapapun pemainnya, apakah itu Sadio Mane ataupun Mo Salah, jika salah satunya ditawari jutaan pounds per pekan oleh klub manapun, maka mereka akan bergabung dengan tim itu terlepas dari kualitas atau posisi mereka, begitulah realita sepak bola modern," tutur pria berusia 56 tahun itu.