Jago Membaca Gerakan, Kurniawan Dwi Yulianto Sebut Bek Ini Sebagai Lawan yang Sulit Dihadapi

By Abdul Rohman - Jumat, 5 Juni 2020 | 11:45 WIB
Mantan penyerang timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto. (FIRZIE A. IDRIS/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Penyerang legendaris timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, bercerita soal bek yang paling ia sulit hadapi selama aktif merumput sebagai pemain sepak bola.

Selama berkarier sebagai pemain sepak bola, Kurniawan Dwi Yulianto pernah berseragam beberapa klub Indonesia, seperti PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, dan beberapa tim lainnya.

Selain itu, Kurniawan Dwi Yulianto juga pernah mencicipi bertanding di kompetisi Eropa.

Di level junior, ia pernah berkompetisi di Liga Italia ketika mengikuti program PSSI Primavera.

Baca Juga: Nasib Belum Jelas, James Rodriguez Dapat Wejangan dari Bek Legendaris Real Madrid

Kurniawan Dwi Yulianto juga pernah tergabung dengan klub asal Swiss, FC Luzern, pada tahun 1994.

Pria berusia 43 tahun itu mengatakan ada satu bek yang selalu membuat dirinya kerepotan.

Bejo Sugiantoro dianggap Kurniawan Dwi Yulianto sebagai bek yang selalu sulit dilewati.

"Defender lokal yang saya tidak suka, dalam artian sulit dilewati, adalah Bejo Sugiantoro," kata mantan pemain PSM Makassar.

Baca Juga: Liga Bergulir Lagi, Legenda Kiper Indonesia: Supaya Otak Pelatih Tidak Beku

Pemain kelahiran Kalinegoro, Jawa Tengah, itu menambahkan sangat menyukai bek yang memiliki karakter permainan pintar.

"Karena saya tipikal pemain yang mikir dan sama dengan dia, jadi ia tak jarang mudah membaca pergerakan saya," ujar mantan pemain PSPS Pekanbaru saat berbincang-bincang bersama Garuda Nusantara.

Kurniawan Dwi Yulianto juga pernah berada satu tim dengan Sugiantoro.

Saat itu keduanya tergabung dengan skuad Persebaya Surabaya di tahun 2004.

Baca Juga: Pernah Hampir Mati Umur 7 Tahun, Ini Ketakutan Terbesar Michael Jordan

Ketika keduanya bersama dalam satu tim, mereka berhasil mengantar Persebaya Surabaya meraih gelar juara Divisi Utama Liga Indonesia tahun 2004.

"Jadi, saat saya dan Bejo disatukan di tim Persebaya itu seperti berkah, buktinya kami bisa menjadi juara," kata Kurniawan Dwi Yulianto.

Lebih lanjut, ia mengatakan sangat menyukai bek yang memiliki karakter keras.

Bek yang berkarakter keras dianggap Kurniawan Dwi Yulianto mudah untuk kehilangan konsentrasi

"Saya sukanya berhadapan dengan bek-bek yang mainnya keras karena jadi mudah menghilangkan fokus mereka," ujar pria yang saat ini menjadi pelatih klub asal Malaysia, Sabah FA.