Karena Pendidikan yang Kurang, Pemain Indonesia Takut ke Luar Negeri

By Hugo Hardianto Wijaya - Senin, 8 Juni 2020 | 07:20 WIB
Playmaker Firman Utina saat membela timnas Indonesia di Piala AFF 2010.

BOLASPORT.COM - Eks pemain timnas Indonesia, Firman Utina dan Hamka Hamzah, menilai kurangnya latar belakang pendidikan membuat pemain Indonesia takut ke luar negeri.

Tak banyak pemain Indonesia yang memilih untuk berkarier di luar negeri.

Selain nama-nama seperti Bambang Pamungkas, Andik Vermansah, Saddil Ramdani, hingga kini Egy Maulana Vikri, Yanto Basna, dan Witan Sulaiman, kebanyakan pemain Indonesia lebih merasa nyaman bermain di liga nasional.

Firman Utina dan Hamka Hamzah termasuk dua orang pemain Indonesia yang tak pernah mencicipi atmosfer liga di negara lain.

Baca Juga: Demi Minum-minum, Enam Pemain Timnas U-19 China Diskors 6 Bulan

Sepanjang kariernya, dua mantan pemain timnas Indonesia itu hanya membela klub-klub yang bermain di Liga Indonesia.

Dalam bincang-bincang di kanal Youtube Hamka Story 23, keduanya mengaku bahwa sebenarnya mereka sering mendapat tawaran untuk bermain di luar negeri.

Namun, semua tawaran itu mereka tolak karena merasa takut dan kalah mental.

"Jika bisa dibalik kembali kami bermain, kami kalahnya di mental," ucap Firman Utina dilansir Bolasport.com dari Youtube Hamka Story 23.

Baca Juga: Ngamuk, Ferguson Pernah Ingin Lempar Legenda Man United ke Jendela

MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Hamka Hamzah saat berduel dengan Osas Saha saat PSM Makassar menghadapi Persita Tanggerang di Stadion Sport Centre, Tangerang (6/3/2020)

"Ketika dapat tawaran dari luar, kami takut karena tidak bisa berbahasa dan lain-lain."

"Saya dapat tawaran dari Malaysia saya tolak. Hamka Hamzah banyak juga dapat tawaran dari Malaysia bahkan Uruguay juga ditolak," tutur Firman.

"Markus Horizon dapat tawaran dari Oman, kalau mau gajinya lebih tinggi," tambahnya.

Hamka Hamzah menilai bahwa faktor pendidikan menjadi penyebab utama mengapa banyak pemain Indonesia tidak mau mencoba bermain di liga lain.

Baca Juga: Miralem Pjanic Tolak Pinangan Man City dan PSG, Fix ke Barca?

Menurutnya, latar belakang pendidikan yang kurang membuat banyak pemain tidak bisa berbahasa Inggris dan takut jika harus berinteraksi dengan pemain dari negara lain.

Hamka pun bercerita tentang pengalamannya terpaksa putus sekolah karena ingin fokus di sepak bola.

Saat itu, Hamka pernah membolos hingga dua bulan karena harus mengikuti latihan sepak bola dan membuat dirinya tak bisa naik kelas.

Ayahnya pun meminta pemain Persita Tangerang itu memilih antara pendidikan dan sepak bola.

Baca Juga: Dicuekin YouTuber, Lionel Messi Membalas dengan Sikap Ini

Hasilnya pun Hamka dengan tegas memilih untuk melanjutkan karier sebagai pemain sepak bola dan meninggalkan bangku sekolah.

"Mungkin karena pendidikan kami waktu sekolah itu kurang," tutur Hamka Hamzah.

"Makanya itu kenapa harus sekolah, belajar. Nanti kalau performa tinggi saat membela timnas, tawaran dari luar akan banyak," kata Firman Utina menimpali.

"Sekolah penting, sama pentingnya dengan hobi dan cita-cita," tandas Hamka Hamzah.