Pemilihan Dirut Baru PT LIB Berbau Nepotisme dan Memaksa Klub

By Wila Wildayanti - Sabtu, 13 Juni 2020 | 20:05 WIB
Logo Madura United. (NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Demi kemajuan sepak bola Indonesia, CEO Madura United, Zia Ul Haq Abdurrahim, meminta agar Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang dipilih bisa akuntabel dan transparan.

Madura United turut hadir pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB, Sabtu (13/6/2020), dalam agenda pemilihan dan pengukuhan pimpinan baru.

Dalam RUPS PT LIB tersebut, Madura United mengaku bahwa setuju dengan calon yang diajukan oleh PSSI.

Menurut Zia Ul Haq memang untuk calon tadi langsung diperkenalkan oleh PSSI dan klub-klub Liga 1 sebagai pemegang saham langsung memilih.

Baca Juga: Amanda Nunes Belum Menjadi Petarung Terbaik, Dana White Tahu Alasannya

Bahkan Direktur Utama PT Polana Bo Madura Bersatu (PBMB) itu mengaku bahwa dari awal tak mengenal sosok calon Dirut PT LIB tersebut.

Namun, meski begitu tim berjulukan Sape Kerrab itu mengaku tetap berpikir positif untuk kebaikan sepak bola Tanah Air.

“Saya tidak terlalu kenal dan sekedar bicarapun tidak pernah. Namun dirut serta komisaris sudah disodorkan PSSI dengan opsi setuju atau tidak setuju,” kata Zia Ul Haq, kepada BolaSport.com.

“Namun Madura United tetap positif saja melihat sosok dirut LIB ke depan bisa lebih baik,” ucapnya.

Madura United ternyata memiliki pertanyaan yang menghantuinya selama RUPS LIB tadi, mengenai calon tunggal yang diajukan PSSI.

Zia meceritakan bahwa memang dalam RUPS tadi PSSI langsung memperkenalkan calonnya tersebut dan 18 klub Liga 1 langsung memilih.

Baca Juga: Liverpool Salip Manchester United dalam Perburuan Jadon Sancho

Tak ingin menuntut hak demokratis ataupun yang lainnya, tapi demi kebaikan bersama Madura United menyetujui direktur utama dan komisaris baru tersebut.

Meski begitu, menurut Zia Ul Haq, tentu saja para pemegang saham ingin yang terbaik untuk sepak bola Indonesia ke depannya.

Tak ada Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN), tentu saja semua ingin sepak bola Indonesia bersih.

Ia mengatakan jika di awal pemilihan saja cuma ada satu calon tentu saja itu nepotisme.

Bahkan Zia menyebutkan bahwa hak demokrasi saja ibaratkan sudah direbut karena cuma ada satu calon, sehingga pemegang saham tetap harus memilih.

Baca Juga: Borneo FC Harap Dirut PT LIB Lebih Baik dari Sebelumnya

“Menurutmu tadi bagaiamana? Nepotisme tidak. Ya jelas itu nepotisme. Dan itu saja sudah selesai."

"Bagaimana kita bisa berharap sesuatu yang baik. Kalau dari awal dimulai tidak baik,” ujar Zia.

“Kalau seperti ini namanya bukan pemilihan. Jadi tidak ada pemilihan kalau pemilihan itu demokratis. Kalau cuma satu orang mau dipilih apa, yang namanya pemilihan ya ada pilihan,” katanya.

“Bahkan kalau di warung makan saja ada pilihannya ayam goreng sama ayam bakar. Tapi kalau ini tidak ada tadi.”

Walaupun begitu Madura United mengungkapkan bahwa kata dari setuju itu sendiri memiliki syarat yang harus dan bisa diwujudkan oleh pimpinan baru PT LIB.

Yang mana syarat agar para pimpinan baru PT LIB ini nantinya bisa akuntebal dan transparan mengenai apapun itu.

Baca Juga: VIDEO - Lionel Messi Cuma Butuh 17 Menit Cetak Hattrick Kontra Mallorca

“Sekali lagi. Apapun yang terjadi tadi kami, Madura United bilang setuju dengan syarat, dirut bisa profesional, akuntebal dan bisa tranparasi,” ucapnya.

Hal yang lalu, seperti kabar adanya nepotisme ataupun korupsi diharapkan tidak terjadi lagi kedepannya.

Diharapkan para pengurus baru bisa belajar dari yang lalu.

“Hal yang kemarin bisa terjadi itu karena tidak ada transparasi. Kalau ada saya yakin tidak akan ada hal yang terjadi seperti itu. Dan yang perlu ditegaskan, klub bukan pengemis, kami juga bukan mau marah.”

Baca Juga: VIDEO - Gagal Total, Gocekan Cristiano Ronaldo Berujung Memalukan

“Kami yang punya saham, kami yang gaji pemain, kami juga yang bayar stadion sendiri, bahkan penonton masuk pun bayar tiket. Jadi kami harap PT LIB itu kedepannya bisa lebih transparan,” tutur Zia Ul Haq.

Saat ini Direktur Utama PT LIB dipimpin oleh Ahmad Hadian Lukita yang menggantikan posisi Cucu Somantri.

Juni Ardianto sebagai komisaris utama PT LIB dan Leo Siegers serta Andogo Wiradi menempati posisi komisaris PT LIB.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Hasil imbang 0-0 melawan AC Milan pada laga semifinal leg kedua sudah memastikan langkah Juventus lolos ke final Coppa Italia. Juventus sejatinya memiliki peluang unggul lewat penalti Cristiano Ronaldo pada menit ke-16, tetapi sepakannya gagal. Selang satu menit, Juventus juga unggul jumlah pemain setelah Ante Rebic diusir wasit akibat melakukan pelanggaran keras terhadap Danilo selepas sepakan penalti gagal Cristiano Ronaldo. Hasil imbang tanpa gol melawan AC Milan pada laga semifinal leg kedua sudah membuat mereka lolos ke final karena keunggulan agresivitas gol pada laga leg pertama dimana kedua tim bermain imbang 1-1. Juventus tinggal menunggu pemenang antara Napoli dan Inter Milan di final Coppa Italia. #juventus #acmilan #bolasportcom #bolastylo #bolanas #juaradotnet #superballid #sportfeat #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on