Indonesia Dipimpin oleh Mahasiswa Kedokteran di Piala Dunia 1938

By Arif Setiawan - Rabu, 17 Juni 2020 | 22:00 WIB
Kapten timnas Hindia Belanda dan Kapten Timnas Hungaria Bersalaman dalam Piala Dunia 1938 (ninaandrianti)

Sebelum menjadi kapten Indonesia, Achmad tercatat sebagai gelandang di klub Houd Braef Stand (HBS).

Penampilan apiknya bersama HBS yang membuat Achmad terpilih menjadi kapten Indonesia.

Setelah Indonesia gugur, Achmad kembali memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya.

Alhasil pada tahun 1939, Achmad akhirnya resmi menjadi dokter.

Setelah itu, Ahmad terjun ke medan perang sebagai tim medis.

Barulah seusai Indonesia merdeka, Achmad mendirikan klinik rawat inap di Surabaya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Bila angkatan 90-an mengenal sosok Edgar Davids sebagai sosok ikonik berkacamata, maka kita juga tidak boleh melupakan salah satu legenda sepak bola yang kerap menggunakan kacamata saat beraksi di atas lapangan hijau. Jauh sebelum berkarir sebagai pesepak bola, Achmad Nawir merupakan mahasiswa kedokteran di Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) Surabaya sejak tahun 1929. Aktif dalam kegiatan sepak bola, pria kelahiran tahun 1911 ini kemudian menjadi salah satu gelandang andalan di klub Houd Braef Stand (HBS) Surabaya. Dengan penampilan apiknya di lapangan hijau, Achmad Nawir dinyatakan lolos program seleksi penggawa Hindia Belanda dan membela tim pada ajang Piala Dunia tahun 1938. Tak hanya sebagai pemain, Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda menyematkan tugas besar pada Achmad Nawir sebagai kapten tim. Meski tak mendapatkan hasil memuaskan, Achmad Nawir dianggap sebagai salah satu sosok penting dalam perjalanan sepak bola Indonesia. Usai helatan Piala Dunia 1938, Achmad Nawir kembali ke Surabaya untuk melanjutkan studinya dan resmi menjadi dokter pada tahun 1939. Ketika Jepang menduduki Indonesia, Achmad Nawir terjun ke medan perang sebagai tim medis. Dengan keilmuwannya, beliau berjibaku menyelamatkan nyawa banyak orang yang sudah menjadi tugasnya. Baru setelah Indonesia merdeka, Achmad Nawir akhirnya mendirikan klinik rawat inap di Surabaya dan kemudian wafat pada tahun 1995 silam. #KitaGaruda #RiseTogether #SelasaTrivia

Sebuah kiriman dibagikan oleh PSSI (@officialpssi) pada

 Baca Juga: Dua Pemain yang Harus Diwaspadai Timnas U-19 Indonesia di Piala Asia U-19

Sementara itu, karir Achmad sebagai kapten Indonesia di Piala Dunia mungkin tak terlalu memuaskan karena tersingkir di putaran pertama.

Akan tetapi Achmad masih menjadi salah satu sosok yang penting dalam dunia sepak bola Indonesia.

Bahkan prestasi yang telah ia capai dengan menjadi kapten di Piala Dunia sampai saat ini belum ada yang menyamainya.