Legenda Persija Harap Aturan Pemain U-19 Tidak Dijalankan Seadanya

By Rinaldy Azka Abdillah - Sabtu, 20 Juni 2020 | 08:00 WIB
Imran Nahumarury berpose di puncak Gunung Kelimutu, Ende, Flores pada Senin (24/7/2017).

BOLASPORT.COM - Legenda Persija Jakarta, Imran Nahumarury, berharap aturan baru tentang memainkan pemain U-19 di Liga 1 tidak dijalankan seadanya alias sekadar untuk memenuhi syarat.

Pasalnya, dulu Liga 1 juga sempat memberlakukan aturan menurunkan pemain U-23, tetapi kemudian banyak diakali oleh klub-klub.

Saat itu karena pemain U-23 hanya diwajibkan bermain, klub sering menurunkannya hanya beberapa menit.

Ada pula kejadian pemain U-23 diganti setelah hanya bermain beberapa saat karena klub sudah memenuhi syarat menurunkannya.

Hal itu yang tidak diinginkan Imran Nahumarury terjadi lagi kepada para pemain U-19 di Liga 1 2020 nantinya.

Baca Juga: Kompetisi Liga 1 2020 Akan Dilanjutkan, Begini Sikap Persita Tangerang

Menurutnya jika aturan menurunkan pemain U-19 benar-benar diberlakukan, klub-klub harus benar-benar menerapkannya demi memberikan jam terbang kepada para pemain muda supaya membantu persiapan tim nasional untuk Piala Dunia U-20 2021.

“Tujuannya jelas memberikan banyak jam terbang untuk pemain muda demi kepentingan Piala Dunia U-20. Aturan semacam ini sebelumnya sudah pernah berjalan, tetapi jangan sampai jadi syarat saja."

"Regulasi harus jelas, jangan cuma jadi syarat dan APSSI sudah bilang jangan sampai kita terkecoh lagi. APSSI bilang harus memainkan pemain muda yang lebih banyak, apalagi kompetisi kali ini tidak ada degradasi. Jadi, saya setuju (mengoptimalkan pemain muda di Liga 1 2020),” ucapnya seperti dikutip Bolasport.com dari Warta Kota, Jumat (19/6/2020).

Baca Juga: Tips Main Bek dan Gelandang dari Sang Maestro Persija, Tony Sucipto

Imran Nahumarury juga mengatakan bahwa saat ini Indonesia kekurangan pemain di sektor penyerang.

Hal itu karena banyaknya klub yang memakai pemain asing untuk mengisi posisi tersebut.

Menurut Imran Nahumarury, Indonesia saat ini sudah terlalu lama tidak mempunyai penyerang yang haus gol.

Baca Juga: Kompetisi Dilanjutkan pada September-Oktober, Begini Respon Persib

Terakhir kali Indonesia mempunyai penyerang berkelas adalah pada era Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa.

“Pemain sekarang kita akui masih banyak yang di posisi sayap dan gelandang, tetapi sangat kurang di posisi striker."

“Sebenarnya bukan kurang, tetapi tidak banyak yang diturunkan di posisi itu, kalah dari pemain asing. Hal itu yang membuat kita tidak bisa lagi memunculkan striker seperti Bepe (Bambang Pamungkas) dan Boaz Solossa. Masalah itu yang kita harus pikirkan,” ungkapnya.

Baca Juga: Tinju, Bersepeda, dan Kerjakan Tugas Anak Jadi Kegiatan Bek Persija