CEO PSIS Semarang Pertanyakan Tiga Hal Terkait New Normal dalam Olahraga

By Rinaldy Azka Abdillah - Kamis, 25 Juni 2020 | 17:00 WIB
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. ( CHRISTINA KASIH/BOLASPORT.COM )

BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mempertanyakan tiga hal terkait new normal dalam dunia olahraga.

Ketiga hal tersebut dirasa Yoyok Sukawi masih belum benar-benar matang hingga saat ini.

Pertanyaan Yoyok Sukawi tersebut disampaikan kala melakukan Rapat Kerja Anggaran (RKA) dan Rapat Kerja Pemerintah (RKP) dengan anggota Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Rabu (24/06/20) siang bersama Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali.

Ketiga pertanyaan Yoyok Sukawi tersebut meliputi infrastruktur Piala Dunia U-20 2021, protokol kesehatan, dan jaminan kesehatan.

Baca Juga: PSSI Berikan Kesempatan Shin Tae-yong untuk Klarifikasi

Menurutnya ketiga hal itu sangat penting karena berkaitan dengan orang banyak.

“Yang pertama soal anggaran infrastruktur untuk Piala Dunia U-20, sudah diusulkan oleh Kemenpora namun belum diputuskan pemerintah melalui Kementerian PUPR atau Kemenpora,” ucapnya seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Jateng, Kamis (25/6/2020).

Soal mempertanyakan protokol kesehatan, Yoyok Sukawi menganggap bahwa protokol kesehatan yang diberikan oleh Kemenpora dan Gugus Tugas Covid-19 justru banyak kesamaan.

Itu pula yang dimintanya untuk ada sinkronisasi antara Kemenpora dan Gugus Tugas Covid-19.

Baca Juga: Dari Elie hingga Bepe, Ucapan Legenda Persija untuk HUT Jakarta ke-493

“Kemudian soal protokol kesehatan. Pak Menteri akan koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, namun sebenarnya tidak berbeda kebijakan protokol kesehatan yang dikeluarkan Kemenpora dan Gugus Tugas Covid-19," ujar Yoyok Sukawi.

"Cuma ada tingkatan-tingkatannya yang perlu disingkronisasi,” katanya.

Untuk yang terakhir adalah tentang jaminan kesehatan yang diberikan untuk para atlet.

Menurutnya akan lebih baik jika adanya asuransi untuk para atlet agar kesehatannya dapat terjamin.

Baca Juga: Kemenpora akan Gaet PSSI dalam Pembinaan Usia Dini untuk Olimpiade 2032

Apalagi Liga 1 yang akan kembali digelar mungkin dapat disampaikan oleh Kemenpora terkait hal tersebut.

Ia pun mengambil contoh pihak yang dapat bertanggung jawab dalam terjaminnya kesehatan para atlet.

Yoyok Sukawi menyebutkan bahwa untuk sepak bola, klub dan federasi bisa bertanggung jawab.

Sementara untuk kegiatan pelatnas, Kemenpora bisa mempertanggung jawabkan jaminan kesehatan tersebut.

Baca Juga: Menpora Tak Ingin Ikut Campur dalam Hubungan PSSI dan Shin Tae-yong

“Pertanyaan ketiga dari saya ini justru masuk dalam kesimpulan rapat. Jadi Komisi X meminta Kemenpora untuk memperhatikan dan mengawasi cabor dan kegiatan olahraga di era new normal supaya jaminan kesehatannya jelas," ujar Yoyok Sukawi.

“Sebagai contoh, liga ini kan mau mulai, harus dipastikan semua pemain sudah diasuransi oleh pihak yang berwenang masing-masing seperti klub atau federasi.

"Tetapi kalau kegiatan olahraga seperti pelatnas semua ditanggung pemerintah melalui Kemenpora,” ujarnya.

Baca Juga: Jawaban Mantan Pelatih Timnas U-19 Indonesia soal Pengaturan Skor Era Sekarang