Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Mandek, Dampak Kerugian Ekonomi Capai Rp3 Triliun

By Wila Wildayanti - Jumat, 26 Juni 2020 | 19:15 WIB
Ilustrasi berita Liga 1 2020. (NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Ada dampak kerugian ekonomi yang dialami saat kompetisi Liga 1 dan Liga 2 mandek atau dihentikan dalam satu tahun terkait adanya wabah virus corona (COVID-19).

PSSI menerima tamu dari Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM Universitas Indonesia di kantor PSSI, FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2020), untuk berbicara soal perputaran ekonomi terkait mandeknya Liga 1 dan Liga 2.

Dengan mandeknya Liga 1 dan Liga 2, perputaran ekonomi jadi berhenti dan kerugian yang terjadi mencapai Rp2,7 hingga Rp3 triliun dalam satu tahun.

Dampak ekonomi menjadi besar karena sepak bola di Indonesia sudah menjadi industri bahkan menggerakkan kesempatan kerja hingga 24 ribu orang.

Baca Juga: Dibandingkan Muhammad Ali, Mike Tyson Kelasnya Cuma Petarung Jalanan

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM Universitas Indonesia, Mohamad Dian Revindo, kepada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, dalam pertemuan tersebut.

“Patut dicatat, kompetisi berhenti itu tak hanya berdampak negatif di bidang ekonomi, tetapi menghasilkan dampak sosial yang baik bagi anak muda, seperti kesehatan dan tercurahnya aktivitas untuk hal-hal positif,” kata Mohamad Dian Revindo sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI.

Kedatangan para akademisi tersebut adalah sebagai ucapan terima kasih kepada Ketua Umum PSSI yang telah menjadi pembicara pada seminar web berjudul "Sepak Bola Nasional Pasca-COVID-19: Dampak Kompetisi dan Kehadiran Satgas Anti-Mafia Bola" pada 10 Juni 2020.

“Kami melakukan banyak hal yang dapat menghasilkan manfaat penting bagi kemajuan sepak bola Indonesia, termasuk kerja sama dengan para akademisi dunia pendidikan,” ucap Mochamad Iriawan.