DUEL KLASIK - 30 Juni 1998, Bocah 18 Tahun Michael Owen Acak-acak Argentina

By Beri Bagja - Selasa, 30 Juni 2020 | 19:20 WIB
Michael Owen dan David Beckham merayakan gol timnas Inggris ke gawang Argentina di Piala Dunia 1998. (TWITTER.COM/90SFOOTBALL)

Torehan Owen itu merupakan gabungan 4 unsur: sprint, dribel, keseimbangan, dan penyelesaian dingin ala striker top.

Dalam prosesnya, dia meninggalkan Jose Chamot saat adu lari dan tak jatuh walau hendak dijegal, mengecoh Ayala dengan satu sentuhan, serta melepas tembakan terukur.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Terakhir di Asia Tenggara, Lahirnya Generasi Emas Argentina, Thierry Henry, sampai Michael Owen

Baca Juga: Siapakah Ronaldo yang Asli, El Fenomeno atau Cristiano?

Baca Juga: VIDEO - Triple Skill Benzema: Backheel, Nutmeg, dan Assist lewat Satu Gerakan!

"Dia pembunuh berwajah bayi. Penyelesaian akhirnya luar biasa buat ukuran pemain muda. Beberapa pemain akan merasa cemas, tapi dia malah menjadi lebih tenang," kata Hoddle mengenang aksi eks anak buahnya tersebut.

Namun, aksi brilian Owen seperti bintang di langit kelam bagi timnas Inggris di St Etienne malam itu.

Argentina bikin gol penyama skor 2-2 lewat Javier Zanetti.

TWITTER.COM/ESPN
David Beckham menerima kartu merah akibat menendang Diego Simeone dalam duel timnas Inggris vs Argentina di Piala Dunia 1998.

Suasana semakin keruh setelah Beckham dikartu merah karena "insiden legendaris" menendang Diego Simeone.

Laga berlanjut ke babak adu penalti yang dimenangi Argentina 4-3 hingga Tim Tango maju ke perempat final.

Inggris rontok, tetapi aksi Owen selalu dikenang sebagai salah satu gol terbaik yang dibuat pemain muda di ajang sebesar Piala Dunia.