Marco Motta Kagum dengan Budaya Sopan Santun di Indonesia

By Abdul Rohman - Selasa, 14 Juli 2020 | 19:15 WIB
Bek asing Persija Jakarta, Marco Motta, ketika laga Bhayangkara FC malawan Persija Jakarta di Stadion PTIK, Melawai, Jakarta Selatan (14/3/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Bek Persija Jakarta, Marco Motta merasa kagum dengan budaya yang ada di Indonesia, salah satunya, salaman (salim).

Persija Jakarta menjadi klub pertama Marco Motta saat mencoba peruntungan berkarier di Indonesia.

Marco Motta mulai bergabung dengan Persija Jakarta pada Januari 2020.

Bersama Persija Jakarta, adaptasi Marco Motta dengan kultur sepak bola Indonesia tergolong cepat.

Selain adaptasi sepak bola, Marco Motta juga harus mulai terbiasa dengan budaya yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Ke Media Belanda, Nick Kuipers Cerita soal Insiden Bus Persib Dilempar Batu hingga Dimarahi Sang Pacar

Dalam Instagram di Indonesia pribadinya, @marcomotta47, Selasa (14/7/2020), Motta mengunggah salah satu momen di saat pertandingan persahabatan melawan Geylang International FC pada 23 Februari 2020.

Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.

Dalam unggahan tersebut, pemain muda Persija Jakarta, Resky Fandy Witriawan memperlihatkan rasa hormatnya saat masuk untuk menggantikan posisi dari Marco Motta dengan cara bersalaman atau salim.

Pada caption yang tulisnya, Motta mengaku kaget dengan gerakan salaman sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang lebih tua.

Baca Juga: Dipinjamkan oleh Klub Swedia Secara Gratis, Paul Aro Sudah Lamar Bali United

Menurutnya, budaya tersebut sangat berbeda dengan apa yang sebelumnya pernah ia alami.

"Sebagai orang barat, gerakan ini sangat mengejutkan saya, karena tidak lazim dalam budaya kami," kata mantan pemain Juventus seperti dilansir dari Instagram pribadinya, @marcomotta47.

Pemain asal Italia tersebut merasa nyaman dengan budaya tersebut.

Sepak bola dianggap Motta sebagai salah satu bagian untuk menambah wawasan pengetahuan.

"Saya sangat menyukai budaya anda dan saya sangat menghargainya," kata pemain berusia 33 tahun

"Sepak bola adalah kunci saya untuk mengetahui dunia!," lanjut Motta.