Paul Aro Ikuti Jejak Bima Sakti Jadi Pemain Indonesia yang Dikontrak Profesional oleh Klub Swedia

By Bagas Reza Murti - Selasa, 14 Juli 2020 | 16:45 WIB
Paul Aro, pemain keturunan Indonesia yang sedang berkarier di Liga Swedia. (Instagram/@depaull_)

BOLASPORT.COM - Pemain asal Bali, Nyoman Paul Fernando Aro mengikuti jejak Bima Sakti sebagai pemain Indonesia yang dikontrak profesional oleh klub asal Swedia.

Nyoman Paul Fernando Aro atau sering disapa Paul Aro baru saja mengumumkan kabar gembira.

Ia resmi menandatangani kontrak dengan tim senior klub asal Swedia, Skovde AIK pada Senin (13/7/2020).

"Baru saya bicara ini khusus ke Bolasport, jadi nanti selepas latihan jam lima sore waktu Swedia saya akan tanda tangan kontrak dengan tim senior Skovde AIK," ujarnya saat dihubungi BolaSport.com.

Menurut pengakuan Paul, Skovde AIK mengontraknya hingga akhir musim 2021.

Baca Juga: Dipinjamkan oleh Klub Swedia Secara Gratis, Paul Aro Sudah Lamar Bali United

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

#berbagicerita #banggasepakbolakita #bolasportcom #bolastylo #bolanas #juaradotnet #superballid #sportfeat #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

"Kemungkinan sih hingga akhir musim 2021 nanti dikontraknya. Tapi belum bisa memastikan," jujar Paul.

Skovde AIK bakal meminjamkan Paul Aro ke klub Indonesia terkait dengan keinginan Aro membela timnas U-19 Indonesia.

Klub asal Swedia itu juga tak akan memungut biaya buat klub-klub Indonesia yang ingin meminjam Aro selama 1-1,5 tahun ke depan.

Meski demikian, Skovde AIK tak mencantumkan opsi kepindahan permanen agar Aro tetap bisa kembali ke Swedia saat masa peminjaman berakhir.

"Mungkin klub juga tahu Paul ada hasrat untuk ke timnas U-19 Indonesia, jadinya mereka direncanakan akan meminjamkan saya ke Indonesia biar bisa lebih dekat," ucapnya.

"Untuk feenya gratis selama satu tahun ini sampai satu setengah tahun."

"Dengan opsi setelah satu setengah tahun itu nanti saya kembali lagi ke tim senior Skovde AIK," tambahnya.

Baca Juga: Lautaro Martinez Mengaku Senang Usai Berhasil Mencetak Gol Lagi

Paul Aro
Pemain Indonesia, Paul Aro saat dirinya menandatangani kontrak bersama klub asal Swedia, Skovde AIK.

Dengan dikontraknya Paul Aro oleh Skovde AIK, ia menjadi pemain Indonesia kedua yang diikat secara profesional setelah Bima Sakti.

Sebagai pemain, Bima Sakti diketahui dulu pernah membela salah satu klub Swedia, Helsinborg pada 1995.

Kala itu Bima Sakti masih berusia 19 tahun dan membela Helsinborg selama satu musim.

Pria yang kini menjabat sebagai pelatih timnas U-16 Indonesia itu pernah bercerita kepada BolaSport.com tentang kariernya di Swedia.

Salah satu peristiwa yang tidak pernah dilupakan Bima Sakti berkaitan dengan seniornya di Helsingborg.

Saat itu, Bima Sakti merasa takut ditampar dan dipulangkan ke Indonesia lantaran dia menekel pemain senior yang juga merupakan kapten klub.

"Saat latihan bersama senior, ada kapten kami yang namanya Roland Nilsson. Dia pemain timnas Swedia yang bawa negara itu meraih juara 3 di Piala Dunia 1994. Saya sungkan padanya, apalagi dia seorang senior dan pemain timnas," kata Bima Sakti kepada BolaSport.com dalam acara Sport Talk, Kamis (4/6/2020).

"Jadi, pas sesi latihan dan dia bawa bola, saya biarkan dia dan tidak menekelnya. Lalu, dia langsung stop latihan dan angkat baju saya."

"Dia marah dan bilang bahwa saya harus serius latihan."

"Dia bilang, 'Bima, kamu harus ambil bola saya. Kamu latihan bertahan, saya latihan keluar dari pressing kamu', tambahnya.

Baca Juga: Tak Pernah Juara, Persib Punya Rekor Fantastis di Piala Indonesia

PSSI
Pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti, memimpin TC di Stadion Patriot

Latihan keesokan harinya, Bima Sakti kembali berduel satu lawan satu dengan Nilsson.

Dia tanpa pikir panjang langsung menekel bola yang sedang dikuasi Nilsson.

"Saya ambil bola dan bola keluar, saya kepeleset dan kami jatuh. Kaki dia tidak sengaja saya injak sampai berdarah," ujar Bima Sakti.

"Saya sudah takut. Saya bisa ditempeleng dan disuruh pulang ke Indonesia. Apalagi kakinya kan berdarah."

"Akan tetapi, ternyata dia berbalik dan memegang rambut saya sambil bilang, 'This is football, kamu bawa karakter ini ke Indonesia', padahal kakinya kena pul saya waktu itu."

"Waktu itu akhirnya saya jadi terbiasa, sudah terbentuk mindset bahwa meskipun latihan, tetap harus dilakukan 100 persen," tambahnya.