Real Madrid Juara Liga Spanyol, Eden Hazard: Ini Musim Terburuk dalam Karier Saya

By Raka Kisdiyatma Galih - Minggu, 19 Juli 2020 | 21:15 WIB
Winger milik Real Madrid asal Belgia, Eden Hazard. (TWITTER.COM/THEIMMORTALSAF)

BOLASPORT.COM - Real Madrid sukses merengkuh Liga Spanyol 2019-2020. Namun, Eden Hazard malah menganggap ini menjadi musim terburuknya.

Real Madrid resmi menyandang kampiun Liga Spanyol 2019-2020.

Kepastian itu didapat usai Madrid mengalahkan Villarreal dengan skor 2-1 pada pekan ke-37 Liga Spanyol di Stadion Alfredo Di Stefano, Jumat (17/7/2020) dini hari WIB.

Dua gol Madrid diborong oleh Karim Benzema (menit ke-29, 77'), sedangkan gol balasan dari tim tamu dicetak Vicente Iborra (83').

Kemenangan itu sudah cukup membuat Madrid menyegel gelar Liga Spanyol musim ini.

Baca Juga: Cari Pesaing Casemiro, Zinedine Zidane Minta Dibelikan Gelandang Murah Senyum

Barcelona, yang berada di posisi kedua sudah tak lagi mampu mengejar Madrid karena terpaut tujuh poin dan Liga Spanyol tinggal menyisahkan satu laga lagi.

Akan tetapi, Eden Hazard merasa bahwa dirinya kurang berkontribusi terhadap keberhasilan Los Blancos memenangkan Liga Spanyol.

Ia bahkan sampai menyebut bahwa musim ini merupakan yang terburuk dalam karier sepak bola profesionalnya.

Seperti diketahui, Hazard yang menjadi bagian Madrid pada awal musim ini sering mengalami cedera.

Hal itu membuatnya tak dapat tampil secara optimal.

Baca Juga: Leganes vs Real Madrid - Kerahkan Bola Semangat ala Dragon Ball buat Selamat

"Tahun ini kami bisa memenangi titel Liga Spanyol, tetapi jujur saja ini merupakan musim terburuk dalam karier saya," kata Hazard, seperti dilansir BolaSport.com dari Sportskeeda, Minggu (19/7/2020).

Selain itu, pemain timnas Belgia itu juga memuji kualitas Zinedine Zidane sebagai pelatih Madrid.

Menurutnya, Zidane adalah pelatih terbaik di dunia.

"Kita semua tahu kiprah dia sebagai pemain. Dari situ kita bisa melihat kualitasnya sebagai pelatih. Dalam waktu singkat dia telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pelatih terbaik dunia."

"Sebagai pelatih dia punya kemampuan untuk mengetahui kapan dan bagaimana menyampaikan sesuatu di waktu yang tepat. Dia mempercayai pemainnya begitu juga sebaliknya. Itu yang membuat Madrid sukses," tutur pemain berusia 29 tahun tersebut.