Meski Terancam Rugi, Borneo FC Tetap Patuh Pindah ke Pulau Jawa

By Hugo Hardianto Wijaya - Senin, 27 Juli 2020 | 15:45 WIB
Logo Borneo FC. (NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Borneo FC mau tak mau harus menaati aturan pindah ke Jawa untuk melanjutkan Liga 1 2020 meski berpotensi mengalami kerugian.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menetapkan 1 Oktober sebagai tanggal pelaksanaan kembali Liga 1 2020.

Dalam kebijakannya, PSSI dan PT LIB telah memutuskan untuk memusatkan seluruh pertandingan di Pulau Jawa.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona jika banyak tim harus menjalani laga tandang ke daerah yang jauh.

Baca Juga: Curhat Valentino Rossi yang Menanti 18 Bulan untuk Naik Podium

Nantinya, enam klub yang berasal dari luar Jawa akan ditempatkan di Yogyakarta dan sekitarnya.

Aturan anyar yang memusatkan seluruh pertandingan di Pulau Jawa ternyata kurang disambut baik oleh Borneo FC.

Sebagai klub yang bermarkas di Kalimantan, manajemen Pesut Etam merasa dirugikan dengan kebijakan anyar tersebut.

Kerugian yang paling dirasakan berasal dari kondisi finansial yang berpotensi kehilangan dukungan dari sponsor yang dimiliki.

Baca Juga: Masih di Luar Negeri, Dua Pilar Asing Arema FC Terancam Lewatkan Latihan Perdana

Chief Marketing Borneo FC, Novi Umar, menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa berbuat banyak.

Bagaimanapun, timnya tetap harus menaati aturan baru yang dibuat guna menyesuaikan kompetisi dengan situasi darurat akibat pandemi Covid-19.

"Ya mau bagaimana lagi harus diikuti. Keputusan yang diambil demi keamanaan dan kesehatan semua," kata Novi dilansir Bolasport.com dari laman resmi Liga Indonesia.

"Mulai dari pemain, wasit, ofisial, dan semua pihak yang terlibat," kata Novi menambahkan.

Baca Juga: Siap Latihan Perdana, Bali United Gelar Tes PCR untuk Pertama Kali

Novi menjelaskan bahwa timnya terpaksa kehilangan dua pemasukan besar ketika Liga 1 2020 dilanjutkan kembali.

Larangan penonton untuk datang ke stadion sudah pasti menghilangkan sumber pemasukan dari penjualan tiket.

Belum lagi sponsor yang dimiliki bisa saja mengurangi pasokan dana di tengah situasi wabah.

"Pemasukan tiket dipastikan tidak ada. Aktivasi dari sponsor juga seret. Tapi dengan situasi seperti ini semua harus menerima," imbuhnya.

Baca Juga: Kata Marc Marquez Tentang Calon Juara Dunia MotoGP 2020

Oleh sebab itu, Novi saat ini masih memilih untuk menanti surat resmi dari PT LIB terkait teknis kompetisi.

Surat itu nantinya akan menjadi bekal untuk melobi pihak sponsor untuk membantu pendanaan pada saat kompetisi kembali digelar.

"Kalau sudah ada surat resmi, kami bisa menjelaskan dengan baik ke sponsor. Saya harap semua bisa mengerti dengan keadaan ini," tutur Novi.

"Insya Allah Borneo FC tetap menjaga komitmen dan berusaha mengejar prestasi musim ini," pungkasnya.