Liga 1 Tanpa Penonton, PSIS Semarang Tak Bisa Hanya Andalkan Sponsor

By Wila Wildayanti - Sabtu, 1 Agustus 2020 | 19:15 WIB
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi (tengah) Semringah dengan Gelaran Piala Presiden 2019. ((Dok. PSIS))

BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengatakan untuk lanjutan Liga 1 2020 pihaknya bukan lagi andalkan sponsor tapi dari hal komersial dan subsidi saja.

Lanjutan Liga 1 2020 bakal digelar di tengah pandemi Covid-19 ini.

Sedangkan PSIS Semarang masih tetap mengaji para pemain dan ofisial meski aktivitas diliburkan.

Sejak Maret lalu PSIS Semarang meliburkan segala aktivitas tim.

Tetapi tim masih memiliki kewajiban membayar gaji pemain sesuai arahan dari PSSI.

Tetapi belum lama ini PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah sepakat bahwa lanjutan Liga 1 2020 bakal kembali bergulir 1 Oktober mendatang dengan digelar tanpa penonton.

Baca Juga: Kompetisi Semakin Dekat, Pemain Persib Abdul Aziz: Tidak Boleh Leha-leha

Dengan keputusan itu, tentu saja tak hanya tim berjulukan Laskar Mahesa yang harus memutar otak tetapi juga klub-klub peserta lainnya.

Menurut Yoyok Sukawi dengan digelarnya kompetisi tanpa penonton tentu saja ada beban berat untuk klub.

Apalagi sebagian besar klub sepak bola di Indonesia bergantung dari tiket penonton selama ini.

“Kami cuma bergantung dari hak komersial saja. Karena pendapatan tiket dipastikan minus, padahal PSIS itu kekuatannya dari tiket penonton,” kata Yoyok Sukawi kepada BolaSport.com, Sabtu (1/8/2020).

“Pendapatan kami itu dari tiket penonton dan dari situ totalnya 70 persen,” ucap pria yang juga menjabat sebagai komite eksekutif (Exco) PSSI.

Tak ada penonton tentu penghasilan yang masuk ke klub minus.

Oleh karena itu mau tidak mau klub mulai bertumpu pada sponsor.

Seperti Persib Bandung menyatakan bakal bergantung dengan sponsor, berbeda dengan klub seperti Bhayangkara FC dan juga PSIS.

Jika Bhayangkara FC menyatakan sponsor pada menarik diri, PSIS mengatakan tidak bisa lagi menggantungkan diri kepada sponsor karena yang mereka dapatkan sudah habis.

“Kalau untuk sponsor lokal, kami masih jalan, namun sudah habis untuk persiapan awal dan operasional,” ujarnya.

“Jadi perlu diingat ya kami musim 2020 ini kan start persiapan dari bulan Desember 2019 hingga sekarang ya. Sekarang kami masih membayar gaji pemain dan ofisial kan,” kata Yoyok.

Baca Juga: Bocah Nakal Bisa Jadi Senjata Rahasia Barcelona di Babak Perempat Final Liga Champions

Oleh karena itu, PSIS Semarang untuk lanjutan Liga 1 2020 ini hanya tinggal bergantung dengan hak komersial dan sokongan subsidi dari PT LIB.

Bantuan subsidi dari PT LIB untuk klub pada lanjutan Liga 1 2020 ini sebesar Rp800 juta.

Meski mendapatkan sebesar itu, klub-klub menilai masih kurang karena akan digunakan untuk biaya operasional dan yang lainnya.

“Iya. Makanya itu kan sangat berat untuk klub,” tuturnya.

Meski begitu, Yoyok menegaskan di situasi pandemi Covid-19 ini untuk pemegang saham memang mau tidak mau harus siap tombok.