PT LIB Diharapkan Kasih Uang Uang Subsidi Berbeda dengan Klub Luar Jawa

By Ibnu Shiddiq NF - Sabtu, 1 Agustus 2020 | 22:00 WIB
Yevhen Budnik sedang berduel dengan Serif Hasic ketika laga Persita Tanggerang melawan PSM Makassar di Stadion Sport Center, Kelapa Dua, Tanggerang (6/3/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM- CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin berharap PT Liga Indonesia Baru (LIB) mempertimbangkan lagi besaran subsidi pada lanjutan Liga 1 2020.

PT LIB telah mematok dana subsidi sebanyak Rp 800 juta per termin dari sebelumnya Rp 520 juta.

Akan tetapi, CEO PSM, Munafri Arifuddin menilai jika angka tersebut masih belum cukup untuk menyangga kebutuhan klub selama kompetisi.

Seperti diketahui, lanjutan Liga 1 nanti akan dipusatkan digelar di Pulau Jawa.

Mengingat klub-klub dari luar Jawa termasuk PSM harus menggunakan stadion baru dan penginapan baru tentunya akan menambah biaya yang harus dikeluarkan.

"Paling penting liga melihat kebutuhan tim luar Jawa yang meninggalkan kandang tentu kebutuhannya lebih besar," kata Appi sapaan Munafri dikutip BolaSport dari Tribun Timur.

Baca Juga: 40 Tahun Lebih Geluti Sepak Bola, Rahmad Darmawan Ingin Punya SSB

Appi mengaku sepakat dengan kenaikan subsidi menjadi Rp 800 juta tersebut.

Namun jangan sampai jumlah kebutuhan klub jauh lebih besar dari subsidi yang diberikan.

"Ada peningkatan subsidi kita sepakat, tapi nilainya harus dihitung baik, jangan sampai kenaikan subsidi 10 persen, tapi cost kita naik 70 persen, akan jadi masalah, ini harus dibicarakan dengan baik," katanya.

"Saya selalu sampaikan setiap meeting, bayangkan kita tinggal di hotel enam bulan, biayanya tak main-main."

"Jumlah itu tentu tidak akan cukup, tapi itulah konsekuensi demi sepak bola Indonesia," papar Appi.

 Baca Juga: Sudah Jalani Tes Swab, Bek Asing Bali United Tak Sabar untuk Berlatih

Dikatakan Appi, Ia mengaku kurang sepakat dengan penggunaan kata subsidi.

Sebab dana yang diserahkan memang menjadi hak klub.

"Saya kurang sepakat kalau dibilang subsidi, mengapa karena ini kan sebenarnya hak siarnya kita, yang diberikan untuk dikelola secara bersama, tapi okelah," ucapnya.

"Padahal kan kalau masing-masing klub diberi mengelola hak siarnya bisa, tapi ini sistem kebersamaan dulu untuk membangun sistem sepak bola yang rapi, yah sudah kita berikan, Ini demi kebersaman," pungkasnya.

Ia berharap PSSI dan PT LIB mampu mendengar keluh kesahnya dan memberikan solusi baru khususnya bagi klub-klub luar Pulau Jawa.