Ronald Koeman ke Barcelona, Gimana Nasib Lionel Messi?

By Beri Bagja - Senin, 17 Agustus 2020 | 21:43 WIB
Lionel Messi, Luis Suarez, dan Frenkie de Jong tampak tertunduk lesu usai Barcelona tersingkir tragis dengan skor telak 2-8 dari Bayern Muenchen di babak perempat final Liga Champions 2019-2020. (TWITTER.COM/NEWSFEEDGH_)

BOLASPORT.COM - Ronald Koeman dilaporkan siap menjadi pelatih Barcelona selanjutnya setelah menyetujui kontrak selama dua tahun. Apakah dampaknya buat Lionel Messi?

Keputusan Barcelona menunjuk Ronald Koeman sebagai pelatih dilaporkan luas oleh media-media Eropa, Senin (17/8/2020).

Pelatih timnas Belanda itu disiapkan mengisi posisi sepeninggal Quique Setien, yang akan dipecat awal pekan ini.

Pengumuman soal pemecatan Setien dan pelantikan Koeman disebut bakal dilakukan berurutan dalam waktu berdekatan.

Secara emosional, penunjukan Koeman mungkin disambut meriah lantaran kedekatannya dengan klub sebagai mantan pemain andalan dan asisten pelatih.

Koeman membukukan 350 penampilan sebagai pemain Barca antara 1989-1995 dengan kontribusi 10 titel, termasuk 4 gelar Liga Spanyol dan satu trofi Piala Champions.

Baca Juga: Ronald Koeman Sepakat Latih Barcelona, Rasio Kemenangannya Lebih Buruk dari Quique Setien!

Baca Juga: Kekalahan-kekalahan Terbesar Lionel Messi

Akan tetapi, keraguan muncul karena rapor Koeman yang tidak bagus-bagus amat, malah cenderung medioker, saat menukangi klub di liga top Eropa.

Bersama Valencia, dia meraih trofi Copa del Rey 2007-2008.

Namun, di Liga Spanyol, Koeman membawa Valencia terperosok di peringkat 15 hingga dipecat setelah hanya 5 bulan bertugas.

Di Everton, dia juga dipecat pada Oktober 2017 gara-gara menggiring klub ke zona degradasi Liga Inggris.

TWITTER.COM/GOAL
Ronald Koeman, pelatih timnas Belanda, diisukan menjadi calon pelatih Barcelona.

Pertanyaan lain mengenai Koeman ialah apakah taktiknya cocok buat mengakomodasi sang superstar, Lionel Messi?

Ataukah kehadirannya justru memuluskan kepergian Messi dari Camp Nou?

Sekarang ini kencang beredar rumor Messi bakal meninggalkan Barca seturut kekacauan internal di klub dan degradasi prestasi mereka.

Baca Juga: Barcelona Hancur, Terakhir Kali Tanpa Gelar Lionel Messi Masih 20 Tahun

Baca Juga: Ada Lionel Messi di Kota Milan, Kode Bakal Pindah ke Inter?

Menilik racikan Koeman di timnas Belanda pada kualifikasi Euro 2020, ia gemar memasang pola 4-2-3-1 dan variannya dalam bentuk 4-3-3.

Namun, Oranje tak memiliki pemain bertipe persis seperti Messi.

Koeman lebih sering memasang pemain serang bertipe winger yang memiliki fitur kecepatan untuk menusuk dari sisi sayap pertahanan lawan.

Mereka juga harus lugas mundur buat membantu pekerjaan defensif jika tim dalam kondisi menerima tekanan lawan.

Messi memiliki daya fantasi sangat tinggi dan tetap punya modal kelincahan super buat menggiring bola dan mengobrak-abrik pertahanan.

Namun, harus diakui kecepatannya untuk menyisir dari tepi lapangan tidak seganas dulu.

Adapun pusat serangan Oranje ialah si anak emas Koeman, Memphis Depay.

TWITTER.COM/SKYSPORTSSTATTO
Selebrasi Memphis Depay selepas mencetak gol dalam laga Juventus vs Lyon pada babak 16 besar Liga Champions di Allianz Turin, 7 Agustus 2020.

Terbuka luas kemungkinan penyerang Olympique Lyon itu bakal diajak ke Camp Nou dan menjadi opsi utama Koeman.

Kalaupun memakai gelandang serang yang bertugas di belakang penyerang tengah, Koeman mengedepankan pemain yang memiliki kekuatan fisik dan atribut defensif mumpuni.

Baca Juga: Semifinal Liga Champions Milik Klub Jerman dan Prancis - Kuncinya Jangan Kecapekan!

Misalnya adalah Georginio Wijnaldum, yang disiagakan untuk menjadi benteng pertama saat lawan melakoni serangan balik.

Pernah pula Koeman mendorong gelandang box-to-box berdaya jelajah luas seperti Donny van de Beek buat menyokong si penyerang utama.

Dalam hal ini, Koeman sepertinya harus mengadaptasikan kembali sistemnya dengan Messi, yang diharapkan tetap menjadi pusat permainan oleh kubu Camp Nou.

TWITTER.COM/KHUSOKO
Lionel Messi dijaga dua pemain Napoli, Lorenzo Insigne dan Piotr Zielinski, pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Februari 2020.

Masalahnya, Koeman sendiri adalah orang yang mewanti-wanti agar Barca jangan melulu tergantung kepada performa Messi seorang.

Jadi, muncul tanda-tanda malah peran sang bintang yang justru digerus dengan sepak bola kolektif bertenaga ala si pelatih pirang.

Kalau itu terjadi, siap-siap Blaugrana kehilangan servis raja gol mereka tersebut.

"Messi adalah pemain terbaik sepanjang masa, tetapi dia juga manusia dan tidak selalu bisa menjadi solusi untuk memecahkan beragam problem," kata Koeman kepada Sport.es, seperti dikutip BolaSport.com.

"Barca harus mempersiapkan diri hidup tanpa Messi secara bertahap. Tanpa Messi, tidak akan lagi sama seperti biasanya. Mereka harus menghadapi kenyataan ini," tutur Koeman pada April lalu.