Dua Sisi Romelu Lukaku, antara Rekor Ronaldo dan Mantan Rekan Maradona

By Beri Bagja - Sabtu, 22 Agustus 2020 | 09:45 WIB
Ekspresi lesu Romelu Lukaku dalam duel Liga Italia Inter Milan vs Fiorentina di Giuseppe Meazza, 22 Juli 2020. (TWITTER.COM/SPORTWERELD_BE)

BOLASPORT.COM - Romelu Lukaku mencatatkan dua rekor yang berkontradiksi lewat penampilan di final Liga Europa antara Sevilla vs Inter Milan.

Final Liga Europa 2019-2020 dimenangkan Sevilla dengan memukul Inter Milan 3-2 di Koeln, Jumat (21/8/2020).

Romelu Lukaku menyita sorotan pada pertandingan ini.

Dia mencetak gol untuk Inter, sekaligus membuat aksi bunuh diri yang membantu lawan menang.

Sisi positif yang ditampilkan Lukaku terwujud lewat torehannya pada menit ke-5 yang membuat Inter unggul duluan.

Baca Juga: Termasuk Liverpool, Ini Daftar Korban Sevilla di Final Liga Europa

Baca Juga: Serial Kegagalan Antonio Conte di Kompetisi Antarklub Eropa Berlanjut

Gol itu lahir dari eksekusi penalti yang membuatnya menorehkan rekor bersejarah.

Itulah gol ke-34 Lukaku sepanjang musim ini atau periode perdananya berkostum Inter Milan.

Jumlah sebanyak itu dia capai setelah melakoni 51 penampilan di berbagai ajang.

Rekornya setara dengan pencapaian Sang Fenomena, Ronaldo Luis Nazario de Lima, penyerang legendaris Inter Milan dan timnas Brasil.

TWITTER.COM/90SFOOTBALL
Striker legendaris asal Brasil, Ronaldo Luis Nazario de Lima, saat memperkuat Inter Milan.

Ronaldo juga menyarangkan 34 gol dalam musim debutnya di Inter pada 1997-1998 walau dengan penampilan yang lebih minim, 47 partai.

Namun, ada sisi buruk lain yang ditorehkan Lukaku akibat autogol pada laga kontra Sevilla ini.

Baca Juga: Hasil Final Liga Europa - Gol Salto Antarkan Sevilla Jadi Juara, Inter Milan Merana

Menurut catatan Misterchip yang dikutip BolaSport.com, Lukaku menjadi pemain kelima dalam sejarah yang mencetak gol bunuh diri di final Piala UEFA/Liga Europa.

Rekor tak diinginkan ini seperti yang pernah dialami rekan Diego Maradona sewaktu di Napoli, Fernando de Napoli.

De Napoli melakukannya ke gawang Stuttgart di final Piala UEFA 1988-1989.

Selain mereka, para pencetak autogol di final pentas ini adalah Joop van Daele (Feyenoord, ke gawang Tottenham di final 1974), Ivan Jurisic (Red Star, vs Gladbach 1979), dan Delfi Geli (Alaves, vs Liverpool 2001).

Seperti halnya Lukaku, bunuh diri Geli menyebabkan kekalahan timnya, bahkan lebih dramatis karena terjadi di babak tambahan waktu.