Lionel Messi Tak Bahagia di Barcelona sejak 3 Agustus 2017 karena 1 Kejadian

By Septian Tambunan - Minggu, 23 Agustus 2020 | 05:41 WIB
Megabintang Barcelona, Lionel Messi, ternyata sudah tidak bahagia di Barca sejak 3 Agustus 2017 karena satu kejadian. (TWITTER.COM/BARCASTAT)

BOLASPORT.COM - Megabintang Barcelona, Lionel Messi, ternyata sudah tidak bahagia di Barca sejak 3 Agustus 2017 karena satu kejadian.

Masa depan Lionel Messi bersama Barcelona terus menjadi perbincangan.

Messi, yang kontraknya habis pada 30 Juni 2021, belum menentukan sikap apakah akan bertahan atau hengkang dari Barcelona.

Baca Juga: Lionel Messi Pilih Liga Inggris sebagai Tujuan karena Liga Italia Punya 1 Kelemahan

Pelatih baru Barcelona, Ronald Koeman, pun mengatur pertemuan dengan Messi.

Koeman, yang baru menjabat sebagai juru taktik Barcelona pada 19 Agustus 2020, telah mengetahui sudut pandang Messi.

Koeman dan Messi bertemu pada Kamis (20/8/2020).

Menariknya, hasil pertemuan Ronald Koeman dengan Lionel Messi dibocorkan oleh radio Catalan, RAC1.

RAC1 melaporkan bahwa Messi telah mengatakan kepada Koeman bahwa masa depannya ada di klub lain, bukan Barcelona.

Namun, Messi, yang mengira pertemuan dengan Koeman tertutup, langsung marah setelah mengetahui perbincangannya bocor ke publik.

Baca Juga: Bukan soal Uang, Lionel Messi Tinggalkan Barcelona Cuma karena 1 Tujuan

Hal ini semakin memperkeruh kondisi Lionel Messi di Barcelona.

Sitasi Messi sekarang juga mendapat perhatian dari mantan kandidat Presiden Barcelona, Agusti Benedito.

TWITTER.COM/LASENYERA
Kandidat Presiden Barcelona dalam pemilihan pada 2010 dan 2015, Agusti Benedito.

Benedito menjadi kandidat dari Presiden Barcelona dalam pemilihan pada 2010 dan 2015.

Pada 2010, Benedito menempati urutan kedua dengan 14,09 persen (8.044 suara).

Benedito dikalahkan oleh Sandro Rosell yang mengantongi 61,35 persen dengan dukungan 35.021 suara.

Pada 2015, Agusti Benedito kembali takluk karena sekadar mengumpulkan 7,16 persen dari 3.386 suara.

Baca Juga: Lionel Messi Hengkang, Barcelona Harus Ganti Nama Klub

Benedito berada di bawah Josep Maria Bartomeu dengan 54,63 persen (25.823 suara) dan Joan Laporta yang menerima 33,03 persen (15.615).

Meski terus kalah dalam pemilihan Presiden Barcelona, Benedito tetap memantau perkembangan Lionel Messi cs.

TWITTER.COM/FOOTBALL__TWEET
Eric Abidal (kanan) saat bersama Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, dalam sebuah konferensi pers.

Benedito memberikan pandangannya tentang masa depan Messi, sembari mengkritik era kepemimpinan Bartomeu dan Rosell.

"Sayangnya, saya pikir Bartomeu akhirnya akan melihat Messi pergi dari Barcelona," kata Agusti Benedito seperti dikutip BolaSport.com dari Sport.

"Hal ini akan menjadi kesalahan terbaru dalam daftar panjang dan yang paling tragis di era Bartomeu-Rosell, yang telah menjadi mimpi buruk bagi sejarah klub kami."

"Jika kontrak Messi habis pada musim panas ini, saya yakin dia akan pergi."

"Sejak Neymar pergi, Messi tidak bahagia," ucap Benedito menambahkan.

Baca Juga: Dejan Lovren Akui Sikut Sergio Ramos karena Dendam Akibat Cederai Mohamed Salah

Neymar pergi meninggalkan Messi pada 3 Agustus 2017.

Penyerang asal Brasil ini pindah ke Paris Saint-Germain dengan memecahkan rekor transfer dunia.

TWITTER.COM/CHAMPIONSLEAGUE
Penyerang Paris Saint-Germain, Neymar, dinobatkan sebagai Man of the Match seusai laga perempat final Liga Champions kontra Atalanta di Estadio do Sport Lisboa e Benfica, Rabu (12/8/2020).

Neymar dibeli PSG dari Barcelona dengan uang 222 juta euro (sekitar Rp 3,87 triliun).

Pernyataan Agusti Benedito sejalan dengan apa yang sudah dilalui Lionel Messi bersama Neymar.

Neymar sudah menjadi bagian dari Barcelona per 1 Juli 2013.

Kedatangan Neymar dari Santos membantu Messi meraih delapan gelar untuk Barcelona.

Baca Juga: Hari Ini Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Lebih Dekat ke Paris Saint-Germain

Bahkan, pada musim 2014-2015, Neymar dan Messi mengantarkan Barcelona menyapu bersih gelar.

Saat itu, Barca merajai Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champions.