Apa yang Johann Zarco Pelajari dari 2 Balapan MotoGP di Red Bull Ring?

By Delia Mustikasari - Kamis, 27 Agustus 2020 | 06:40 WIB
Pembalap Reale Avintia, Johann Zarco, di podium MotoGP Republik Ceska di Sirkuit Brno, Minggu (9/8/2020). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Reale Avintia, Johann Zarco, ingin mengambil hasil positif dari balapan MotoGP Styria di Red Bull Ring, Minggu (23/8/2020) meskipun mendapat penalti untuk start dari pit lane.

Johann Zarco harus start dari pit lane setelah pekan sebelumnya mengalami insiden tabrakan dengan Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT). 

Padahal, dalam sesi kualifikasi MotoGP Styria, Johann Zarco mengamankan start dari barisan depan untuk kedua kalinya dalam tiga balapan.

Baca Juga: Franco Morbidelli Mengaku Sedikit Malu pada Awal Balapan MotoGP Styria 2020

Penampilan kualifikasi menjadi lebih mengesankan dengan fakta bahwa ia absen pada sesi latihan  perdana saat ia pulih dari operasi patah tulang skafoid di pergelangan tangan kiri.

"Saya benar-benar bertanya-tanya setelah pemanasan apa yang bisa saya lakukan. Saya tahu bahwa saya bisa melakukan sepuluh lap dan kemudian saya tidak tahu bagaimana kondisi pergelangan tangannya," kata Zarco dilansir BolaSport.com dari The Race.

"Saya pikir memulai balapan dari pit lane, saya menyerah. Tetapi tidak, itu hebat. Saat restart, adrenalin saya begitu hebat sehingga saya hampir tidak merasakan sakit do pergelangan tangan saya sama sekali. Saya bisa bertarung dengan baik dengan Fabio," tutur Zarco.

"Kami memiliki dua poin sekarang, bukan tidak mendapatkan apa-apa. Ini adalah cara yang baik untuk tidur nyenyak setelah balapan."

Pada balapan MotoGP Styria, bendera merah kembali dikibarkan seusai insiden rem Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha).

Bendera merah tidak hanya memberi Zarco kesempatan untuk beristirahat di pertengahan balapan. 

"Langkah saya di balapan pertama menarik. Mereka (panitia balapan) menunggu begitu lama untuk memberi saya kesempatan memulai. Saya melihat pembalap lain lewat dan kemudian saya menunggu sampai saya diizinkan menuju lintasan," ujar pembalap asal Prancis itu.

"Saya membutuhkan enam lap untuk mengejar Tito, yang berada di urutan kedua terakhir saat itu. Ketika ada bendera merah, saya bisa mengistirahatkan pergelangan tangan dan meletakkan es di atasnya," ucap Zarco.

"Saya senang dengan pengalaman dari awal pertama dan kedua balapan MotoGP Styria. Pada balapan pertama, saya harus menemukan kecepatan saya dan mengejar pembalap lain. Pada balapan kedua saya bisa bertarung di grup."

Menurut Zarco. dia masih memiliki banyak kelemahan ketika berada dalam grup saat balapan.

Baca Juga: Tanggapi Insiden Vinales, Rossi Nilai Yamaha Lebih Menderita dengan Rem

"Ketika saya belajar mengelola ini, saya pikir saya benar-benar bisa bertarung di posisi atas meski sesekali saya kehilangan posisi. Saya senang karena saya harus menjalani dua balapan dalam satu hari," kata Zarco.

Dia sekarang bisa mendapatkan keuntungan saat jeda balapan dan memulihkan diri sebelum kembali ke lintasan pada seri balap MotoGP San Marino, 11-13 September.

"Rencana saya sekarang hanya mengistirahatkan pergelangan tangan saya. Sebelum balapan, saya berpikir untuk minum obat yang lebih kuat, tetapi saya ingin menjaga feeling di pergelangan tangan sehingga saya bisa melihat ke mana arahnya," kata Zarco.

"Saya tidak ingin merasakan apa-apa dan menghancurkan pemulihan saya selama dua minggu ke depan. Saya sedikit memahami tubuh saya dan saya tidak ingin membuat kondisi tulang lebih buruk dari sebelumnya."

Zarco juga berharap bisa menghindari drama selama balapan untuk menghapus catatan negatif pada balapan MotoGP Austria.

Baca Juga: Piala Thomas dan Uber 2020 Mungkin Akan Digelar Tanpa Penonton