Yamaha Sedang Krisis dan Sakit Kepala Lagi karena Masalah Mesin

By Delia Mustikasari - Selasa, 8 September 2020 | 17:20 WIB
Juara MotoGP Andalusia 2020, Fabio Quartararo (tengah), yang membalap untuk tim Petronas Yamaha SRT, berpose dengan dua rider Monster Energy Yamaha MotoGP, Maverick Vinales (kanan) dan Valentino Rossi, di podium kemenangan. (TWITTER/MOTOGP)

Kelemahan Honda jelas terlihat. Berbeda dengan Ducati karena Dovizioso hanya finis ketiga dan keenam pada MotoGP Spanyol.

Yamaha terakhir kali meraih gelar juara dunia MotoGP sejak 2015. Saat itu, Jorge Lorenzo lebih unggul atas Rossi.

Namun, tiga kegagalan mesin utama di Jerez dialami Rossi (MotoGP Spanyol), Morbidelli (MotoGP Andalusia) dan Vinales (FP3 MotoGP Andalusia).

Yamaha segera mengidentifikasi penyebab kerusakan. Jepang meminta izin dari aliansi pabrikan untuk membuka mesin yang belum rusak.

Tetapi, tim pabrikan lain ingin memastikan bahwa katup baru mesin tidak akan berkontribusi kepada peningkatan kinerja yang tidak sah. Penyebabnya, pengembangan mesin diketahui telah dibekukan dari Maret 2020 hingga akhir musim 2021.

Baca Juga: Mike Tyson secara Jujur ​​Jawab Pertanyaan Apa yang Dia Lakukan dengan Uang Miliknya

Yamaha tidak dapat memberikan bukti bahwa katup mesin rusak dan menarik permintaan penggantian komponen mesin sebelum MotoGP Styria yang digelar di Red Bull Ring.

Penyelidikan lebih rinci telah menunjukkan bahwa panas ekstrem 42 derajat celcius dan Yamaha memprediksi hal itu menjadi penyebab kerusakan mesin di Jerez.

Yamaha mengatakan bahwa tidak ada kekhawatiran dan masalah mesin diselesaikan dengan pengaturan motor baru.

Pada kenyataannya, kecepatan maksimum tampaknya berkurang kira-kira untuk meningkatkan masa pakai mesin.