Tak Mau Menunggu Iannone, Aprilia Pertimbangkan Dovizioso untuk 2021

By Delia Mustikasari - Rabu, 23 September 2020 | 21:20 WIB
Pembalap Aprilia, Andrea Iannone. (TWITTER.COM/GPONE)

BOLASPORT.COM - Nasib dan masa depan pembalap Italia, Andrea Iannone, sebagai pebalap MotoGP akan ditentukan secara pasti pada Oktober mendatang.

Pabrikan Italia telah bertahan di belakang Andrea Iannone selama hukuman larangan doping. Tetapi, dengan sidang terakhir yang dijadwalkan pada 15 Oktober, masalah tersebut akhirnya akan diselesaikan.

Andrea Iannone untuk sementara diberhentikan membalap setelah gagal dalam tes doping di Sepang November lalu untuk zat anabolic steroid drostanolone. Zat tersebut adalah obat peningkat kinerja yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan sekaligus mengurangi berat badan.

Baca Juga: Membandingkan Kecerdasan Mike Tyson dan Roy Jones Jr di Ring Tinju

Iannone dijatuhi larangan membalap selama 18 bulan sejak April 2020 hingga Juni 2021.

Iannone kemudian mengajukan banding atas larangan tersebut ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dengan alasan bahwa dia secara tidak sengaja menelan zat terlarang melalui makanan yang terkontaminasi dan berusaha agar larangannya membalap dibatalkan.

Namun, Asosiasi Anti-Doping Dunia (WADA) juga telah mengajukan banding atas hukumannya ke CAS.

WADA meminta agar hukuman itu diperpanjang maksimum empat tahun setelah menyangkal bahwa dia dapat menelan obat melalui daging yang dia makan.

Sepanjang seluruh proses ini, Aprilia tetap bertahan, bahkan ketika ia tidak dapat membalap pada 2020 dan pembalap penguji. Bradley Smith dipromosikan ke tim.

Bos tim Aprilia, Massimo Rivola mengatakan bahwa banding terakhir ke CAS akan menjadi waktu krisis bagi Iannone dan hasilnya akan menentukan strategi pembalap Aprilia pada masa depan.

"Kami akan menunggu hasilnya. Jika siap pada 2021, dia akan menjadi pembalap kami dan jika dia tidak tersedia, dia tidak akan menjadi pembalap kami pada Januari 2021," kata Rivola dilansir BolaSport.com dari The Race.

"Kami tidak ingin menyia-nyiakan waktu satu tahun lagi menunggu. Kami memutuskan untuk tetap bersamanya karena dia menunjukkan kepada kami bahwa dia secara ilmiah tidak bersalah," ujar Rivola.

Baca Juga: Mike Tyson Punya Lawan Lain jika Roy Jones Jr Pilih Mundur

"Dia (Iannone) memiliki alasan bagus mengapa mereka dapat mengurangi larangan hukuman membalap dari 18 bulan menjadi satu tahun."

Jika Iannone tidak tersedia untuk Aprilia, Rivola sangat menyadari bahwa tim berada dalam posisi beruntung karena memiliki dua opsi potensial yang menunggu untuk menggantikan posisinya.

Dibantu oleh pasar pembalap yang tertunda karena pandemi virus corona, dia mengakui bahwa Andrea Dovizioso dan Cal Crutchlow adalah kemungkinan pembalap yang menggantikan posisi Iannone.

"Dovizioso adalah opsi terbaik yang bisa kami miliki. Ini adalah kesempatan yang cukup unik. Namun, kami selalu mengatakan bahwa kami ingin terus bersama Andrea yang lain dan ini adalah prioritas pertama kami," ucap Rivola.

"Jika tidak bisa, kami akan melakukan yang terbaik untuk menghadirkan Dovizioso kepada kami," kata Rivola.

"Mungkin permintaannya akan terlalu tinggi untuk kami dan kami juga memiliki Crutchlow, yang merupakan pembalap cepat dan juga menarik bagi kami. Sejujurnya, di pasar pembalap sepertinya kami punya opsi bagus. Lebih atau lebih murah, tapi keduanya bagus," tutur Rivola.

Aprilia menargetkan menjadi tim resmi pada 2022.

"Kami perlu membuat langkah terakhir dengan motor dengan pembalap berpengalaman. Jika rencananya adalah menjadi tim resmi dan memiliki tim satelit, tim satelit akan sempurna untuk pembalap muda," ucap Rivola.

Baca Juga: Liliyana Natsir Kalahkan Carolina Marin dan Tai Tzu Ying sebagai Pebulu Tangkis Terbaik dalam 1 Dekade