Shin Tae-yong Vs Luis Milla, Sekarang Eranya Simple Football

By Hugo Hardianto Wijaya - Jumat, 25 September 2020 | 10:00 WIB
Pelatih timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong saat melatih di Kroasia. (Media PSSI)

BOLASPORT.COM - Mantan pelatih fisik Persebaya Surabaya, Rudy Eka Priyambada, menilai bahwa Shin Tae-yong menciptakan era permainan yang lebih sederhana di timnas Indonesia ketimbang Luis Milla.

Timnas Indonesia menunjukkan perkembangan yang semakin baik sejak pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, datang pada akhir 2019 lalu.

Setidaknya hal itulah yang dilihat oleh mantan pelatih fisik Persebaya Surabaya, Rudy Eka Priyambada.

Penilaian itu didapatkan Rudy usai mengamati perkembangan timnas U-19 Indonesia saat mengikuti pemusatan latihan di Kroasia.

Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Vs Bosnia Herzegovina - Shin Tae-yong Isyaratkan Rotasi, Debut 6 Pemain?

Menurut Rudy, Shin Tae-yong memberikan corak baru pada skema timnas yang sebelumnya identik dengan gaya permainan Luis Milla.

Seperti diketahui, timnas Indonesia didikan Luis Milla digadang-gadang sebagai era timnas Indonesia dengan bentuk permainan terbaik.

Saat mengikuti Asian Games 2018, timnas U-23 Indonesia mengandalkan gaya permainan khas Spanyol dengan menampilkan umpan-umpan pendek dan penguasaan bola yang kuat.

Namun, di era Shin Tae-yong, Rudy sama sekali tidak melihat adanya jejak tersebut.

Baca Juga: Danilo Petrucci Sebut Francesco Bagnaia Pasang Standar untuk Ducati

Permainan timnas Indonesia era Shin Tae-yong dinilai lebih sederhana tapi juga lebih efektif dan cocok dengan kemampuan para pemain tim Garuda.

Secara tidak langsung, gaya permainan yang diperkenalkan Shin Tae-yong mengingatkan Rudy pada lawan-lawan Indonesia saat mengikuti Asian Games 2018, terutama yang lolos ke semi final.

“Dari analisis saya kemarin di Asian Games, saya lihat tim-tim yang lolos ke fase selanjutnya adalah tim-tim yang kuat di kematangan mental, fisik dan taktik,” kata Rudy dilansir Bolasport.com dari Kompas.com.

Baca Juga: Dihargai Cuma-cuma, Pesepak Bola Terkaya Dunia Keponakan Sultan Brunei Siap Bela Tanah Kelahiran Cristiano Ronaldo

FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM
Luis Milla saat memimpin latihan timnas Indonesia.


“Korea Utara juara Asia beberapa kali gaya mainnya 4-4-2. Malaysia berhasil kalahkan Korea Selatan di Asian Games 2-0, China, UEA, cara bermain mereka hampir sama. Taktiknya menunggu untuk counter,” imbuhnya.

Rudy sendiri berpandangan bahwa permainan yang lebih sederhana tidak serta-merta menjadi sebuah kemunduran bagi timnas Indonesia.

Nyatanya, penampilan Bagas Kaffa dkk semakin membaik dalam lima laga uji coba yang digelar di Kroasia.

Baca Juga: Luis Suarez Akui dari Awal Sudah Diperingatkan Hati-hati dengan Lionel Messi

Oleh sebab itu, mantan pelatih Tira Persikabo itu sangat menikmati transisi di timnas Indonesia dari gaya cantik khas Spanyol ke gaya bermain disiplin tinggi ala Korea Selatan.

“Jadi nampaknya kita di Indonesia baru masa transisi dari suguhan pertandingan possession yang diberikan Luis Milla."

“Sekarang simple football. Jadi pemerhati lama mengerti, karena sepak bola selalu berubah dan berkembang,” pungkasnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Kabar menggembirakan untuk sepak bola Indonesia, usai gol Widodo C Putro dipastikan keluar sebagai juara dalam ajang AFC Bracket Challenge. Ajang AFC Bracket Challenge tersebut mempertemukan para pemain yang sukses mencetak gol cantik di ajang resmi Piala Asia. Widodo C Putro berhasil mengalahkan lawannya asal Lebanon, Abbas Chahrour dengan angka yang sangat jauh. Pelatih Persita Tangerang itu sukses mengumpulkan suara sebanyak 72 persen, sementara sang lawannya hanya mendapatkan 28 persen. Berkat dukungan yang diberikan oleh netizen Indonesia, Widodo C Putro secara resmi dinobatkan sebagai pencetak gol terindah se Asia. #afc #widodocahyonoputro #challenge

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada