Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) memundurkan penyelenggaraan rangkaian turnamen Asia ke tahun 2021 membuahkan protes keras dari pemain-pemain Denmark.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, turnamen putaran Asia dari BWF World Tour 2020 akan berlangsung di Bangkok, Thailand, pada Januari tahun depan.
Turnamen putaran Asia akan ditandai dengan dua turnamen Super 1000 dan BWF World Tour Finals 2020.
Artinya, kalender kompetisi tahun 2020 kini dijadwalkan berakhir pada Januari 2021.
Baca Juga: Bakal 'Comeback', Kento Momota Tempati Posisi Unggulan Ke-1 Denmark Open 2020
Tidak semua pihak menyambut positif keputusan BWF tersebut.
Sejumlah pemain Denmark kesal dengan penundaan yang ditempuh BWF.
Salah satunya adalah pasangan ganda putra peringkat ke-12 dunia, Anders Skaarup Rasmussen/Kim Astrup.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, Rasmussen mengemukakan kekesalannya.
Baca Juga: Pulih dari Covid-19, Pebulu Tangkis India Tak Sabar Kembali Latihan
"Apa Anda sedang bercanda dengan menyebut ini sebagai berita baik?" tulis Rasmussen.
Astrup tak kalah galak menyampaikan aspirasinya.
"Mungkin saya bukan orang yang tepat untuk mengatakan ini baik atau buruk... tetapi... apa-apaan?" kata Astrup dalam tulisannya.
"Kita terus menunda World Tour jadi kabar baik? Mana mungkin ini jadi hal baik untuk olahraga kita?"
Baca Juga: Pesan Lee Chong Wei ke Pemain Malaysia: Semua Ini Akan Berlalu
Pemain tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, pun menyesalkan sikap BWF.
"Sikap BWF yang tak menghargai banyak pemain dengan menyebut ini sebagai berita baik sungguh keterlaluan," kata Vitthingus.
"Berita ini membuktikan BWF tak paham dengan efek penundaan turnamen untuk banyak pemain!"
Baca Juga: Pesan Lee Chong Wei ke Pemain Malaysia: Semua Ini Akan Berlalu
Penundaan rangkaian turnamen Asia oleh BWF tak lepas dari pandemi virus Corona alias Covid-19 yang belum mereda sejak merebak pada awal tahun 2020.
Di sisi lain, tidak ada turnamen juga memengaruhi kelangsungan hidup atlet yang bergantung dari sponsor dan hadiah bertanding.
Ini bukan pertama kali para pemain Denmark memprotes kebijakan BWF.
Sebelumnya, pemain tunggal putra Anders Antonsen, menjadi salah satu yang mempertanyakan penundaan Piala Thomas dan Uber ke tahun 2021.