Franco Morbidelli: Rileks, yang Perlu Pikirkan Gelar Juara Dunia Cuma Pembalap Pabrikan

By Diya Farida Purnawangsuni - Rabu, 30 September 2020 | 08:05 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, berharap Johann Zarco (Esponsorama Racing) mendapat sanksi akibat insiden yang mereka alami pada balapan MotoGP Austria di Red Bull Ring, Austria, 16 Agustus 2020. (TWITTER.COM/GPONE)

BOLASPORT.COM - Usai memenangi balapan MotoGP pertamanya di Sirkuit Misano, dua pekan lalu, Franco Morbidelli sempat berpikir bahwa dia punya kesempatan untuk meraih prestasi lebih besar.

Salah satunya ialah mendapatkan gelar juara dunia.

Namun, sepekan sesudahnya, Franco Morbidelli langsung berubah pikiran.

Pembalap Petronas Yamaha SRT itu sadar, sebagai satu-satunya pembalap dengan motor Yamaha tahun lalu, dia tak akan mungkin bisa mencapai mimpinya tersebut.

Apalagi setelah menjalani balapan MotoGP Catalunya 2020 di Sirkuit Catalunya-Barcelona yang memiliki trek lurus panjang.

Baca Juga: Tyson Fury Dukung Terwujudnya Laga Floyd Mayweather Jr vs Youtuber

Meski sempat berada di posisi finis podium, pada akhirnya Franco Morbidelli tak mampu mempertahankannya.

Morbidelli disalip duo rider Suzuki Ecstar, Joan Mir dan Alex Rins, hingga cuma bisa finis di urutan keempat.

Sementara itu, rekan setimnya, Fabio Quartararo, yang menunggangi motor Yamaha edisi tahun ini, sukses naik podium kampiun.

Dengan tambahan 25 poin, Quartararo pun kembali ke puncak klasemen sementara pembalap MotoGP 2020 dengan 108 poin.

Adapun Morbidelli masih tertahan di peringkat kelima dengan 77 poin.

Baca Juga: Rumitnya Negosiasi dengan Petronas Yamaha karena Valentino Rossi Bukan Pembalap Biasa

"Setelah melihat kecepatan potensial (motor) saya di trek lurus sini (Sirkuit Catalunya-Barcelona) lebih rendah dibanding para pembalap Yamaha lain, saya perlu mundur ke belakang, mencoba untuk rileks, menikmati setiap lap, setiap balapan, dan tidak memikirkan hal lain," tutur Morbidelli, dikutip dari Crash.

"Hanya melakukan tugas saya tanpa memikirkan sesuatu yang istimewa pada kejuaraan dunia. Sebab, seperti yang saya sudah pernah bilang, pembalap-pembalap pabrikan yang perlu memikirkan kejuaraan dunia."

"Saya makin menyadari hal itu setelah membalap di sirkuit dengan lintasan lurus yang sangat panjang," kata Morbidelli lagi.

Meski mampu finis di urutan keempat dan cuma kalah dari Fabio Quartararo dalam barisan pembalap Yamaha, baik tim pabrikan maupun satelit, kecepatan rata-rata Franco Morbidelli memang jelek.

Selain itu, pembalap Italia yang akrab disapa Franky ini juga mencatat top speed paling rendah yakni 337,5 kilometer per jam (km/jam).

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Bisa Jadi Penghalang Duel McGregor vs Pacquiao

Adapun Fabio Quartararo mampu menggeber M1 edisi 2020-nya hingga 343,9 km/jam, sedangkan duet Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, mencatat kecepatan maksimal 338,5 km/jam.

Sementara itu, untuk kecepatan rata-rata, motor Franco Morbidelli hanya mencapai 335,3 km/jam.

Paling lambat dibanding dengan tiga rider Yamaha lainnya.

Sebagai perbandigan, Vinales membukukan kecepatan rata-rata 337 km/jam, Rossi 338,5 km/jam, sedangkan Quartararo 339,1 km/jam.