Red Bull Racing Tegaskan Komitmen di F1 meski Bakal Ditinggal Honda

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 2 Oktober 2020 | 17:02 WIB
Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, menjajal mobil baru RB16 dalam shakedown test di Sirkuit Silverstone, Inggris, 12 Februari 2020. (TWITTER.COM/REDBULLRACING)

Red Bull Racing dan AlphaTauri sudah meneken Perjanjian Concorde bersama delapan tim lain sebagai kontrak partisipasi pada 2021 hingga 2025.

Mundurnya Honda membuat Red Bull Racing harus menentukan pemasok mesin bagi tim mereka untuk musim 2022.

Selain Honda, saat ini ada tiga pemasok mesin di F1 yaitu Mercedes, Ferrari, dan Renault.

Red Bull Racing pernah menjalin kerja sama panjang bersama Renault namun relasi mereka memburuk hingga tim asal Milton Keynes tersebut merapat ke Honda.

TWITTER.COM/REDBULLRACING
Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, merayakan kemenangannya pada balapan F1 70th Anniversary GP di Sirkuit Silverstone, Inggris, 9 Agustus 2020.

AlphaTauri pernah menjadi tim konsumer bagi Ferrari. Namun, performa buruk dari mesin pabrikan Maranello pada musim ini tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri.

Adapun Mercedes sudah menjalin kerja sama dengan tiga tim lain yaitu Williams, Racing Point (musim depan berubah nama menjadi Aston Martin), dan McLaren mulai 2021.

Petinggi Tim Red Bull Racing Helmut Marko menjelaskan pihaknya akan mengambil waktu untuk menentukan pemasok mesin mereka berikutnya.

Lebih-lebih musim 2022 akan memulai era baru dengan regulasi anyar mengenai desain mobil hingga batas maksimal dari bujet setiap tim dalam pengembangan.

"Kami akan bekerja dengan tim kami untuk mengevaluasi solusi power unit paling kompetitif untuk tahun 2022 dan seterusnya," kata Helmut Marko.

"Kami tetap berkomitmen pada olahraga ini, dengan kedua tim merupakan penandatangan Perjanjian Concorde terbaru F1," imbuhnya.

Baca Juga: Charles Leclerc: Ferrari Sudah Maksimalkan Kemampuan pada GP Rusia