Membubarkan Tim Jadi Pilihan Cilegon United Akibat Tak Ada Kepastian Soal Liga 2

By Wila Wildayanti - Sabtu, 10 Oktober 2020 | 15:00 WIB
Ilustrasi berita Liga 2 2020. (NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Tak sedikit klub Liga 1 atau Liga 2 2020 yang memilih untuk membubarkan timnya, seperti salah satunya Cilegon United karena kompetisi tak juga jelas.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memang telah menghentikan Liga 1 dan Liga 2 hingga November mendatang lantaran sebelumnya mereka tak mendapatkan izin keramaian.

Untuk kepastian lanjutan Liga 1 dan Liga 2 memang masih ditunggu banyak klub, salah satunya Cilegon United.

Klub yang turut bersaing di Liga 2 itu sat ini memilih membubarkan tim hingga ada keputusan jelas dan pasti dari PSSI dan PT LIB.

Baca Juga: Setelah Kapten Tim, Kini PSIS Harus Ditinggalkan Sang Pelatih

Menurut CEO Cilegon United, Yudhi Afriyanto, membubarkan tim untuk sementara waktu menjadi pilihan yang tepat.

Hal itu untuk meminimalisir pengeluaran tim agar tak mengalami kerugian yang signifikan.

"Liga masih belum juga jelas kapan akan dielar, jadi kami memilih untuk membubarkan tim sementara wkatu," kata Yudhi Afriyanto kepada awak media.

"Ini kami lakukan untuk menghemat biaya pengeluaran tim karena semua kami lakukan mandiri tanpa adanya bantuan sponsor," ucapnya.

Dengan Liga 2 2020 yang belum juga menemukan titik jelas tersebut membuat Yudhi turut memberikan saran untuk PSSI dan PT LIB.

Menurutnya akan lebih baik jika kompetisi musim 2020 ini dihentikan secara total, dari pada harus berdampak dengan yang lainnya.

Berdampak membuat klub semakin mengalami kerugian karena tidak pastinya kompetisi dan juga semua orang tak tau kapan Covid-19 ini akan berakhir.

"Saran dari saya sebaiknya dihentikan saya kompetisi tahun ini. Semua juga demi keselamatan banyak orang. Jadi fokus untuk tahun depan agar kompetisi bisa berjalan nomral seperti biasa dan bisa lebih baik," ujar Yudhi.

Sementara itu saat berbicara mengenai gaji, Yudhi mengatakan bahwa pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh tim memang banyak dari mess hinngga gaji pemain.

Baca Juga: Valentino Rossi Akui Tergoda Ikut Balapan Reli WRC di Monza

Tetapi untuk pemasukan tidak ada, dan dari uang subsidi yang diberikan PT LIB juga dinilai masih kurang.

"Untuk gaji pemain sudah kami bayarkan, itu juga nominalnya beragam. Ada yang 10 persen, 15 persen, dan ada banyak lagi. Tetapi untuk yang Maret sudha kami bayarkan semua pemain sebesar 50 persen dan pemain menerima itu," tutur Yudhi.

Untuk kabar terbaru, PSSI dan PT LIB akan membuat keputusan lanjutan Liga 1 dan Liga 2 tepat minggu depan.