Eduardus Nabunome, Pencetak Hat-trick Emas SEA Games Lari 10.000 Meter Wafat

By Delia Mustikasari - Selasa, 13 Oktober 2020 | 10:56 WIB
Mantan pelari jarak jauh Indonesia, Eduardus Nabunome. (KURNIASIH BUDI)

BOLASPORT.COM - Mantan pelari jarak jauh Indonesia, Eduardus Nabunome, menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Medistra Gatot Subroto Jakarta, Senin, (12/0/2020) pukul 21.20 WIB.

Sebelumnya, Eduardus Nabunome yang merupakan pencetak hat-trick medali emas SEA Games nomor lari 10.000 meter itu sejak Sabtu, (10/10/2020) dirawat di rumah sakit karena mengidap penyakit jantung.

Semula Eduardus Nabunome pada Senin (12/10/2020) akan menjalani pemasangan ring, namun tertunda karena ayah enam anak itu juga paru-parunya mengalami pencairan sehingga dokter tidak berani melakukan tindakan pemasangan ring tersebut.

Baca Juga: MotoGP Prancis 2020 - Gagal Jadi Jagoan pada Akhir Balapan, Joan Mir Ikhlas

Eduard Nabunome mencatat hattrick medali emas di nomor lari 10000 meter putra SEA Games sejak 1987, 1989 dan 1991.

Selain itu, pada nomor lari 5000 meter putra dia juga meraih emas pada SEA Games 1987 dan 1989, dan juga lari marathon di SEA Games 1997.

Pria asal NTT ini yang mematahkan dominasi pelari asal Malaysia, Subramaniam,  nomor lari 10.000 meter.

Eduard juga yang menghentikan dominasi atlet andalan Filipina, Hector Bagio, nomor lari marathon SEA Games.

Maria Lawalata, mantan atlet marathon putri dan peraih medali emas penentu kontingen Indonesia pertahankan gelar juara umum SEA Games 1991 Manila, Filipina mengaku sangat sedih dan kehilangan.

Maria sempat menjenguk Eduardus di rumah sakit dan menyebutkan kondisi Eduardus memang cukup kritis.

"Waktu tadi sore saya ke rumah sakit, akan ada tindakan pemasangan ring ke jantung Eduardus namun ditunda karena ada pencairan di paru-paru," kata Maria.

Sebelum tutup usia, pria yang sehari-harinya disapa Edu itu tercatat sebagai pemegang rekor nasional (rekornas) lari marathon dengan catatan waktu 2 jam 19 menit 18 detik.

Baca Juga: Andrea Dovizioso Kaget Dihantui Alex Marquez pada MotoGP Prancis 2020

Rekor itu dicetak Edu pada ajang Pekan Olahraga Nasional ( PON) XIII/1993, yang berlangsung di Jakarta, 12 September 1993. Pria kelahiran Nusa Tenggara Timur 1968 itu juga memegang rekor lari 10 km jalan raya dengan catatan waktu 29 menit 25 detik.

Catatan itu dibuat Edu pada 20 Oktober 1989 di ajang Bali 10K di Denpasar. Selain itu, Edu juga pernah hat-trick meraih medali emas nomor lari 10.000 meter putra SEA Games 1987, 1989, dan 1991.

Medali emas juga pernah diraih Edu di nomor 5.000 meter putra SEA Games 1987 dan 1989, serta lari marathon SEA Games 1997.

Setelah pensiun sebagai atlet, Edu beralih profesi menjadi pelatih dan mendirikan Eduard Atletik Club. 

Edu mengembuskan napas terakhirnya pada usia 52 tahun akibat serangan jantung.

"Coach Edu terkena serangan jantung saat latihan di kawasan Gelora Bung Karno," kata Kurniasih Budi dilansir BolaSport.com dari Kompas.com, salah satu orangtua siswa Eduard Atletik Club.

Almarhum Edu meninggalkan seorang istri, Marcelina Ina N Piran dan enam orang anak. Jenazah Eduardus Nabunome disemayamkan di rumah duka, Jalan SMA 48, RT 007/01, Gang H Kuntet, Kelurahan Pinang Ranti, Kampung Makassar, Jakarta Timur.

Selamat jalan, Eduardus Nabunome...

Baca Juga: Tentang Podium Alex Marquez, Marc Marquez: Semua Usaha Memiliki Penghargaan!