Harapan PSIS Semarang untuk Liga 1 2020 setelah Alami Kerugian Rp 7,5 Miliar

By Wila Wildayanti - Sabtu, 17 Oktober 2020 | 19:30 WIB
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. ( CHRISTINA KASIH/BOLASPORT.COM )

Tetapi setelah PSSI memutuskan Liga 1 bakal kembali bergulir 1 Oktober 2020, pada Agustus pun tim mulai mengeluarkan uang operasional kembali.

Dari tadinya apartemen yang sudah ditutup hingga kembali mendatangkan pemain asing, tentu saja itu membuat tim mengalami kerugian besar.

"Tentu saja ini uang operasional menambah lagi, yang tadinya apartement yang sudah ditutup, mobil yang sudah dikembalikan disewa lagi, dan pemain asing kembali di datangkan. Jadi biayanya sama seperti awal musim kami mendatangkan pemain untuk restart kompetisi," ujar Yoyok.

Akan tetapi, di tengah itu Yoyok Sukawi menaruh harapan besar kompetisi agar tetap bergulir karena menurutnya banyak pihak yang bergantung dengan sepak bola.

Baca Juga: Lionel Messi cs Satu Suara Tolak Pemotongan Gaji dari Barcelona

"Dari seluruh stakeholeder memang menginginkan kompetisi tetap berjalan. Memang pertimbangan kami dari sisi ekonomi agar para pemain dan yang lainnya bisa mendapat pendapatannya. Jadi itu yang semua klub pertimbangkan," tutur Yoyok.

Menurutnya harapan itu bukan tanpa dasar, karena PSSI dan PT LIB sejak awal juga sudah membuat protokol kesehatan yang jelas.

Bahkan suporter pun dilarang datang ke stadion, sehingga jika liga berlanjut dipastikan bakal berjlan dengan ketat.

"Harapan kami dengan disampaikan kepada pemerintah, kepolisian itu kami juga ada pertimbangan lain selain dari sisi keamanan dan kesehatan," katanya.

"Ada juga sisi ekonomi supaya liga tetap bisa dilanjutkan dengan sistem yang lebih mudah dan cocok dilakukan ditengah pandemi."