BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengaku sudah lama menantikan tawaran dari klub Eropa yang tak kunjung datang.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, sudah hampir 30 tahun mengabdikan karyanya untuk melatih tim-tim di kawasan Asia Tenggara.
Sejak menginjakkan kaki di Malaysia untuk melatih Kedah FA pada 1992, Robert menghabiskan waktunya untuk melatih klub-klub di Malaysia, Singapura, hingga Indonesia.
Juru taktik asal Belanda itu sempat keluar dari Asia Tenggara pada 2002-2004 untuk melatih timnas U-19 Korea Selatan.
Baca Juga: Catatan Menyedihkan Luis Suarez di 22 Laga Tandang Liga Champions
Namun pada 2007, Robert kembali berkarier di ASEAN saat menangani timnas U-19 Malaysia.
Di balik kariernya yang cukup gemilang di Asia Tenggara, Robert Alberts ternyata memendam keinginan untuk melatih klub-klub Eropa.
Sejauh ini, pelatih 65 tahun itu hanya pernah melatih dua klub asal Eropa, yaitu Hittarps IK dan Astorps IK yang bermain di divisi bawah kompetisi sepak bola Swedia.
"Sampai dengan saat ini, saya belum pernah lagi mendapatkan tawaran untuk melatih di Eropa," kata Robert Albert dilansir Bolasport.com dari Kompas.
Baca Juga: Pelatih Kepala Jepang Beberkan Strategi Tim pada Masa Pandemi
"Padahal, saya sudah lama menantikan tawaran tersebut," ujar pelatih yang selalu tampil mengenakan topi kulit itu.
Robert sejatinya pernah mendapat tawaran untuk melatih klub Italia, Torino FC, saat menjadi pelatih di Singapura pada medio 1996.
Hanya saja, karena beberapa hal, jebolan akademi Ajax itu urung merapat ke Torino.
"Pada awal karier saya sebagai pelatih, saya pernah mendapat beberapa tawaran bagus dari tim Eropa," kata dia.
Baca Juga: UFC 254 - Harapan Khabib setelah Pensiun sebagai Petarung MMA
Baca Juga: Tanpa Virgil van Dijk, Duet Bek Liverpool Tampil Super Hebat di Belanda
Terlebih, sejak saat itu dirinya tidak pernah lagi mendapat tawaran dari klub Eropa.
Robert berpendapat bahwa dirinya tak pernah mendapat tawaran dari Eropa lagi karena sudah tidak ada insan sepak bola Benua Biru yang mengenalinya.
Oleh sebab itu Robert memilih mensyukuri karyanya di Asia Tenggara yang sudah memberikannya lima tropi dengan empat tim berbeda.
"Ya, setelah itu, dalam beberapa tahun terakhir sudah tidak ada tawaran dari Eropa, karena sudah tidak ada yang tahu saya, itu normal," ujar Robert.
"Karena saya memilih untuk tinggal di sini cukup lama," tandasnya.