Curhatan Persiraja Banda Aceh saat Mengajukan Izin Pakai Stadion Maguwoharjo

By Abdul Rohman - Selasa, 27 Oktober 2020 | 10:15 WIB
Skuad Persiraja Banda Aceh saat menghadapi Bhayangkara FC pada pekan pertama Shopee Liga 1 2020 (PERSIRAJA.ID)

BOLASPORT.COM - Persiraja Banda Aceh mengungkapkan fakta saat tim mengajukan izin penggunaan Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani.

Pada kompetisi Liga 1, Persiraja Banda Aceh mengajukan Stadion Maguwoharjo sebagai markas tim Miftahul Hamdi dkk.

Klub yang berasal dari luar Pulau Jawa, mayoritas bermarkas di Yogyakarta.

Baca Juga: Manchester City Sudah Siap Menangkan Liga Champions Musim Ini

Seperti yang diketahui, kompetisi Liga 1 yang bertajuk "Extraodinary Competition", semua pertandingan berpusat di Pulau Jawa dan digelar tanpa penonton.

Rahmat Djailani dibuat bingung saat melakukan pengajuan izin menggunakan Stadion Maguwoharjo.

Rahmat Djailani mengatakan, dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) itu, polisi harus mengerahkan 400 personil saat pertandingan berlangsung.

Baca Juga: Usai Bahu-membahu Menangkan Spurs, Son Singgung Hubungan dengan Kane

Menurut Rahmat Djailani, saat pertandingan berlangsung cukup 10 personil kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Malah kemarin itu pas kami (Persiraja) pengajuan izin ke Maguwoharjo," kata Rahmat Djailani.

"Dalam SOP polisi harus menurunkan 400 personil. Saya bilang 'ngapain 400 personil, mau jaga siapa'."

"Kami paling cuma perlu 10 personil supaya pemain tidak saling berantam, kemudian supaya pemain tidak mukul wasit," tutur Rahmat Djailani.

Baca Juga: Tak Sekadar Jalani Pemulihan Cedera, Bagus Kahfi Dirumorkan Akan Dikontrak FC Utrecht

Rahmat Djailani melanjutkan, seharusnya kompetisi Liga 1 bisa berlangsung secara bersamaan dengan momen Pilkada.

Apalagi semua pertandingan Liga 1 juga dipastikan berlangsung tanpa penonton.

"Harusnya bisa (bergulir bersama dengan Pilkada) karenakan tidak ada penonton, cuma sekarang gak tau kenapa tidak bisa," ujar Rahmat Djailani.

"Kan tanpa penonton tidak ada keributan, tidak ada yang dijaga ekstra ketat. Kecuali ada penonton, ramai, itu perlu misalnya Polri memberikan perhatian lebih, tapi kalau tidak ada penonton apa yang perlu dijaga," ujarnya.