Kampung Halaman Pelatih PSIS Tak Luput dari Serangan Pandemi Covid-19

By Arif Setiawan - Selasa, 10 November 2020 | 21:45 WIB
Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic (kanan). (https://www.instagram.com/psisfcofficial/)

BOLASPORT.COM - Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic mengabarkan kondisi terbaru Pandemi Covid-19 di negara asalnya.

Setelah PSSI kembali menunda Liga 1 2020, Dragan memutuskan untuk pulang ke negara asalnya yaitu di Serbia.

Tak terasa kini hampir satu bulan Dragan berada di Serbia.

Pelatih berusia 51 tahun tersebut pun mengabarkan kondisinya saat ini.

Khususnya adalah terkait pandemi Covid-19 yang terjadi di negaranya.

Baca Juga: Ambrizal Sedih Kehilangan Daryono Teman Sekamar Waktu di Persija

Sama seperti di Indonesia, dikatakan Dragan, pandemi Covid-19 di Serbia juga belum berakhir.

Kondisinya pun kadang membaik dan terkadang memburuk.

Ketika pertama kali tiba, Dragan menyebut kasus covid-19 yang terjadi cukup tinggi.

Namun kini hal tersebut justru tambah parah ketika musim dingin mulai.

"Kadang-kadang kondisinya baik, kadang buruk, pada saat saya datang sedang cukup tinggi kasusnya," kata Dragan, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.

"Tapi sekarang mulai musim dingin, mulai sedikit parah lagi," ujarnya.

Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Tegaskan Tak Pernah Katakan PSSI Serakah

Terlepas dari semua itu, Dragan masih tetap bersyukur.

Pasalnya masyarakat di Serbia memiliki kesadaran tinggi menerapkan protokol kesehatan.

Selain selalu memakai masker, masyarakat juga sadar dalam menjaga kebersihan.

Dengan semua itu, Dragan berharap Pandemi Covid-19 segera bisa disudahi.

Instagram PSIS Semarang
Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic.

Baca Juga: Bintang Persib, Febri Hariyadi Labeli Orang Tua sebagai Pahlawan

Sehingga kehidupan dapat kembali berjalan normal.

"Ada kasus tapi itu hal normal, orang-orang di sini sangat mengerti bahwa protokol kesehatan sangat penting dalam melawan pandemi ini dan kehidupan kembali menjadi normal," ucap Dragan.

"Orang-orang di sini menggunakan masker, kebersihan di sini merupakan level paling tinggi di Eropa," tuturnya.