Tak Hanya Klub, Pandemi Covid-19 Juga Merugikan Kelompok Suporter

By Arif Setiawan - Sabtu, 14 November 2020 | 18:45 WIB
Koreografi Panser Biru pada laga PSIS Semarang. ( CHRISTINA KASIH/BOLASPORT.COM )

BOLASPORT.COM - Kelompok suporter PSIS Semarang, Panser Biru mengaku mengalami beberapa kerugian akibat pandemi Covid-19 yang terjadi.

Sepak bola Indonesia terpaksa harus dihentikan pada pertengahan Maret lalu akibat pandemi Covid-19.

Hingga detik ini, kelanjutan kompetisi pun belum juga dimulai.

Direncanakan hal tersebut baru bisa terjadi pada Februari tahun depan.

Ini tentu menjadi sebuah kerugian bagi seluruh tim di Indonesia.

Baca Juga: Ada 5 Kiper di Timnas U-19 Indonesia, Adi Satryo Tak Gentar

Khususnya adalah terkait finansial klub.

Pasalnya dengan tak adanya kompetisi, dapat dipastikan pemasukan klub akan turun secara drastis.

Seperti yang diketahui klub di Tanah Air mendapatkan sebagian besar pemasukannya dari penjualan tiket pertandingan.

Tetapi rupanya kerugian tak hanya dirasakan oleh sebuah klub.

Baca Juga: Pemain Persib Ini Sempat Ingin Menyerah sebagai Pesepak Bola

Kelompok suporter juga mengalami hal serupa.

Setidaknya itulah yang dirasakan suporter PSIS, Panser Biru.

Dikatakan Kepareng Wareng selaku Ketua Umum Panser Biru lewat akun Youtube PSIS TV pandemi Covid-19 telah menurunkan omset penjualan di Panser Biru Store.

Tak tanggung-tanggung, Kepareng menyebut penurunan omset terjadi hingga mencapai 90 persen.

"Dari sisi bisnis, omset penjualan Panser Biru Store menurun drastis selama pandemi Covid-19," kata Kepareng, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.

"Bila dulu bisa 100 persen, sekarang hanya tinggal 10 hingga 20 persen penjualannya," ujarnya.

christinakasih
Kepareng Wareng, Ketua Umum Panser Biru yang baru

Baca Juga: Dua Pemain Bali United Kembali Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas U-19 Indonesia

Selain itu diakui Kepareng, pandemi Covid-19 juga menghilangkan kegiatan rutin Panser Biru.

Kepareng mengatakan saat ini Panser Biru tak bisa gelar acara perkumpulan koordinasi wilayah tiap pekannya.

"Kerugian lain paling terasa ya tidak ada kegiatan di korwil-korwil Panser Biru," ujar Kepareng.

"Dulu setiap pekan ada kegiatan, sekarang paling ya kalau ulang tahun korwil, itu juga dibatasi jumlah orangnya," tuturnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)