Ricky Yacobi Dinilai sebagai Sosok yang Peduli Pembinaan Usia Muda

By Wila Wildayanti - Sabtu, 21 November 2020 | 18:37 WIB
Mantan pemain timnas Indonesia, Ricky Yacobi, meninggal dunia (Medan Selection)

Hal itu karena, pelatih timnas Indonesia sat itu, Bertje Matulapelwa selalu memintanya untuk membantu Ricky agar bisa menciptakan banyak peluang untuk cetak gol.

"Banyak kenangan dengannya. Salah satunya saat itu kami sama-sama main lawan PSV Eindoven, itu kan jadi momen yang masih dingat sampai sekarang. Untuk dia yang biasa cetak gol itu biasanya saya yang selalu kasih bola," ujar Rully.

"Hal itu soalnya saya tau dia, gerakan dia, dan apa yang dia suka saat dikasih bola untuk cetak gol. Bahkan dulu sampai pelatih bilang ke saya untuk banyak bantu ke Ricky karena saya dinilai lebih paham Ricky," ucapnya.

Tak hanya itu, Ricky Yacobi dimata Rully dan teman-temannya dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan pembinaan usai muda.

Pemain yang dipercaya sebagai kapten timnas Indonesia usai menjalani Asian Games 1986 itu memiliki Sekolah Sepak Bola (SSB) sebagai bentuk pedulinya untuk cetak generasi selanjutnya.

Baca Juga: Morbidelli Mengaku Quartararo adalah Rival, tetapi Lebih Antusias 1 Tim dengan Rossi

"Iya dia kalau sama sepak bola itu betul-betul suka dan peduli banget. Bahkan dia juga sampai punya SSB untuk bisa terus mencetak pemain berbakat," tutur Rully.

"Dia juga selalu mengingkatkan kami-kami (para pelatih) bahwa pentingya membangun usia dini untuk bisa mempertajam para pemain kedepannya," katanya.

Ricky juga sukses mengantarkan timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1987.

Ricky Yacobi juga pernah membela klub Matsushita Jepang pada 1988.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)