Kasus Covid-19 Melonjak, Ternate Premier League Ditangguhkan

By Ibnu Shiddiq NF - Minggu, 22 November 2020 | 07:40 WIB
Logo PSSI (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Ajang sepak bola Ternate Premier League terpaksa dihentikan di tengah jalan menyusul terjadi lonjakan kasus COVID-19.

Tak hanya Ternate Premier League, seluruh cabang olahraga lainnya turut ditangguhkan untuk mengantisipasi penyebaran wabah.

Keputusan tersebut diambil Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Ternate, Maluku Utara, lewat surat yang dikirimkan ke sejumlah cabor.

"Kami telah mengirim surat agar seluruh turnamen olahraga, baik itu bola voli, bola basket, dan turnamen Ternate Premier League (TPL) yang berlangsung dihentikan sementara oleh masing-masing organisasi cabang olahraga," kata Wakil Ketua II Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ternate, Jusuf Sunya, di Ternate, Sabtu (21/11/2020), dilansir Bolasport.com dari Antara.

Baca Juga: Bhayangkara FC Siapkan Lapangan Khusus di Jawa Timur untuk Tim Muda

Ketua Askot PSSI Ternate, Muhdin Taha, membenarkan telah menerima surat dari Satgas Penanganan COVID-19

Hanya, dua pertandingan TPL yang berlangsung di Stadion Gelora Kieraha tetap dijalankan.

Pasalnya kedua pertandingan dimulai sebelum surat dari Satgas turun ke panitia.

Namun, panitia penyelanggara memastikan laga tersebut menjadi pertandingan terakhir.

Muhdin Taha mengaku telah berkoordinasi dengan Kalap BPBD Arif Gani, yang juga sebagai koordinator Satgas COVID-19 Kota Ternate.

Baca Juga: Pelukan Perpisahan dari Ricky Yacobi untuk Vennard Hutabarat

Dalam diskusi tersebut, kedua pihak saling mencari solusi agar olahraga di kota Ternate tetap berjalan semestinya.

Salah satu solusinya dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat ditambah penjagaan dari Satgas sendiri bersama TNI-Polri.

Sebelumnya Pemerintah Kota Ternate juga menutup kembali sekolah yang sempat dibuka pada Kamis (19/11).

Dalam surat Satgas COVID-19 Kota Ternate, dijelaskan adanya perubahan status kota Ternate dari zonasi risiko rendah ke risiko sedang sejak tanggal 15 November 2020.