Fachrudin menilai lisensi kepelatihan itu sangat penting dimiliki. Paling tidak, dia bakal punya lisensi kelas terbawah.
Pasalnya, jika hanya mengandalkan karier sepak bola yang dimiliki, meski berlabel anggota timnas, tentu tidak cukup memenuhi syarat untuk menjadi seorang pelatih.
Saat ditanya apa ada ketertarikan mengikuti kursus hingga lisensi AFC Pro, ia menjawab belum mempertimbangkannya.
"Belum tahu kalau itu. Sebenarnya rencana punya lisensi saja, minimal C buat pegangan," ucap Fachrudin.
Baca Juga: Kompetisi Tak Jelas, 18 Pemain Asing Pilih Keluar dari Liga 1
Ke depannya, Fachrudin ingin menjajal kemampuan melatihnya dalam skala lebih kecil dulu.
"Sementara ingin melatih di daerah saya, membantu dan memfasilitasi anak-anak yang ingin main bola," ucap Fachrudin.
"Keinginan saya sementara seperti itu, tidak tahu ke depannya seperti apa, sambil jalan saja," tambahnya.
Ketika waktu libur panjang seperti ini, Fachrudin sering diajak untuk memimpin latihan sekolah sepak bola di kampung halamannya, Klaten, Jawa Tengah.
"Kadang kalau libur, disuruh datang oleh pelatih SSB di sana, memberikan motivasi dan contoh latihan. Diminta datang oleh SSB saya dulu, SSB Satrio Pandowo," pungkasnya.